Merawang, Swakarya.Com. Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan Rapat Terbuka Senat dengan agenda tunggal Wisuda XXVIII Program Sarjana, bertempat di Ruang Aula Balai Besar Peradaban (BBP), Gedung Rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB) pada Rabu (12/07/23).
Acara yang dibuka oleh Ketua Senat UBB Dr. Devi Valeriani, S.E., M.Si. tersebut, dihadiri kurang lebih 145 wisudawan/i dengan rincian, Fakultas Teknik 35 orang, Fakultas Ekonomi (FE) 29 wisudawan, Fakultas Hukum (FH) 9 wisudawan, Fakultas Pertanian, Perikanan, Biologi (FPBB) 38 wisudawan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 34 wisudawan.
Rektor UBB Prof. Ibrahim, M.Si. mengucapkan selamat dan sukses bagi wisudawan/i yang telah melaksanakan wisuda pada hari ini.
“Tentunya dengan menyelesaikan perkuliahan adalah sebuah transformasi untuk menjadikan pribadi yang lebih berkualitas atau menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Saya kira ketika teman-teman menginjakkan kaki pertama di Universitas Bangka Belitung ini tentu dengan bekal yang relatif terbatas, tetapi kemudian setelah beberapa tahun kemudian tentu teman-teman semua calon wisudawan dan wisudawati mengalami proses transformasi peningkatan ekstensi diri yang semulanya mungkin masih terbatas dari sisi ilmu pengetahuan sekarang menjadi meningkat lebih baik,” ucap Rektor.
Menurut Ibrahim, sebetulnya hakikat dari sebuah pendidikan itu bukan semata-mata gelar saja, namun sebagai alat transformasi diri yang membuat kita dari sebelumnya dengan segala keterbatasan dan kekurangan kemudian bisa bertransformasi melalui pembelajaran yang diperoleh diperoleh di lapangan.
Lebih lanjut, Ibrahim berpesan kepada wisudawan/i untuk terus belajar. Dikarenakan perubahan-perubahan terus terjadi dan adaptasi senantiasa menjadi bagian dari keseharian, jangan sampai ketika sarjana lalu kemudian teman-teman paripurna dalam belajar.
“Saya meminta dan berharap kepada para wisudawan dan wisudawati sesudah ini teruslah belajar untuk menemukan berbagai hal yang terus membuat kita dewasa. Mungkin teman-teman sekalian mendengar Prof Habibie seorang ilmuwan terkemuka di dunia bidang dirgantara dari Indonesia, jika kita melihat itu apakah dirinya hanya berleha-leha saja tanpa melalui proses belajar yang panjang untuk mencapai prestasinya?”, terang rektor.
“Tidak ada kesuksesan yang tidak diupayakan dan tidak ada kesuksesan yang datang sejak awal, walaupun ada diantara para wisudawan orang tuanya berkecukupan tapi ingat yang mapan itu adalah orang tua kita bukan kita. Teman-teman harus menciptakan sejarah membangun kemapanan itu dari diri Anda sendiri jangan terlalu bangga dengan hasil orang tua. Saya berharap teman-teman semua bisa dengan keras berusaha dengan maksimal untuk menciptakan sejarah baru dalam diri masing-masing,” tambahnya.
Sebagai penutup Ibrahim mengungkapkan, tidak ada jalur paling cepat untuk kita naik kelas baik dari sisi ekonomi maupun derajat melalui kecuali melalui pendidikan.
“Saya bertemu orang banyak uang tapi kurang di mata masyarakat karena anaknya nggak ada yang selesai sekolah.Saya ketemu dengan orang yang sangat terbatas dari sisi lingkungan keluarga, tapi semuanya Anaknya sekolah dan lebih dihargai, karena mereka berhasil mendidik anaknya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan menjadi seorang sarjana itu merupakan energi besar di tengah keluarga,” tutupnya.
Sementara itu, Vionna Natalia Andrean mewakili wisudawan/i memberikan sambutan diantara para wisudawan/i hari ini menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak. Selain itu, dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mencapai pelaksanaan wisuda hari ini.
“Saya mewakili teman-teman semuanya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, dosen dan semua pihak yang telah berkontribusi selama ini. Tentunya ini bukanlah puncak prestasi yang berhasil kami capai, tetapi dengan adanya acara hari ini merupakan penawar dari perihnya mendidik dan membesarkan kami selama ini,” ungkapnya.
“Terimakasih juga kepada UBB yang telah memberikan pelayanan dan menyediakan fasilitas untuk kami belajar dan memberikan pengalaman selama ini,” tambahnya.
Salah satu orang tua wisudawan dari FE Abdus Salim mengungkapkan rasa haru setelah anaknya selesai diwisuda. Selain dengan ungkapan rasa syukur, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca doa Ustadz Kurnia.
“Terima kasih Ustadz atas doanya. Saya sangat bersyukur hari ini dapat menyaksikan prosesi wisuda anak saya dengan penuh khidmat. Kami di kampung dihina orang, saya bekerja sehari-hari sebagai tukang cetak batako sehingga dicemooh orang dengan sebutan tidak mungkin anak jadi sarjana lah cuma tukang batako. Ternyata hari ini terbukti nyata dengan prosesi wisuda yang telah dilaksanakan,” ungkapnya.