UBB Kembali Buka Program MBKM Tahun 2023, Magang Paling Diminati Mahasiswa

Swakarya.Com. Universitas Bangka Belitung (UBB) dalam waktu dekat kembali menyelenggarakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tahun 2023 pada Bulan Agustus mendatang. 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UBB, Nanang Wahyudin mengatakan, dalam program MBKM  tahun 2023 ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, diantaranya; Proyek Kemanusiaan, Studi Independen, Riset, Kewirausahaan, Membangun Desa/ KKN, Asistensi Mengajar, Pertukaran Mahasiswa dan Magang.

Dijelaskan Nanang, dari beberapa program itu yang paling banyak diminati mahasiswa adalah magang.

“Magang yang paling banyak diminati mencapai 60 persen sebagai basis mahasiswa agar semakin siap dalam dunia kerja.

Konsep magang ini lebih pada memberikan sumbangsih pemikiran dan ide inovatif agar apa yang dipelajari di kampus, dapat diimplementasikan dalam lembaga tempat ia magang dengan se-kreatif mungkin selama 4 bulan,” kata Nanang, Rabu, 14 Juni 2023.  

Selain itu, Nanang juga mengatakan bahwa kegiatan magang ini tentunya ada dari permintaan perusahan tertentu.

Sementara itu, sudah banyak perusahan yang meminta agar mahasiswa UBB magang di perusahaannya, seperti perbankan.

Selain itu, pihak kampus juga menawarkan kepada instansi kedinasan seperti hukum di kejaksaan dan perusahaaan BUMN dan Pemerintah Daerah. 

Nanang pun membeberkan bahwa konsep Merdeka Belajar ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai kegiatan tersebut dan Kampus Merdeka memberikan berbagai model dan konsep kegiatan yang menarik tentunya. 

“Untuk kegiatan Membangun Desa/ KKN, kami punya 10 lokasi di Provinsi Bangka Belitung, 4 lokus di Pulau Belitung dan 6 lokus di Pulau Bangka sementara untuk Pertukaran Mahasiswa ada di 5 kampus yaitu di Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjajaran (Unpad) dengan kuota 30 mahasiswa,” ungkapnya. 

Sedangkan kegiatan Asistensi Mengajar juga ditempatkan di sekolah yang memang membutuhkan dan kekurangan tenaga pengajar.

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki minat bakat mengajar dan mendidik untuk ditempatkan di sekolah-sekolah dengan skema pembelajar inovatif,” tambahnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait