Balunijuk, Swakarya.Com. Universitas Bangka Belitung (UBB) bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel, serta PT. Pertamina Hulu Energi Offshore Southest Sumatera (PHE OSES) sukses menyelenggarakan kuliah umum dengan sistem Hybrid—Luring (luar jaringan) dilangsungkan di Balai Besar Peradaban, Gedung Rektorat UBB dan secara Daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Zoom Meeting (Selasa, 29/03/22).
Berdasarkan keterangan dari Anggono Mahendra, selaku Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, bahwa kegiatan kuliah umum ini berkenaan dengan salah satu Program Kerja SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama PHE OSES dalam bidang hubungan kelembagaan dengan institusi pendidikan.
Menurut Beliau, pentingnya pemahaman tentang industri hulu migas bagi para sivitas akademika di kampus, khususnya para mahasiswa, menjadikan kegiatan sosialisasi dan edukasi ini urgent untuk dilakukan. Harapannya, kegiatan kuliah umum ini bisa menumbuhkan kesadaran mahasiswa-mahasiswi selaku generasi muda penerus bangsa akan kondisi terkini hulu migas.
“Yang terpenting dari kegiatan ini tersampaikan informasi kepada masyarakat, khususnya para mahasiswa mengenai kontribusi hulu migas dan efek berganda di Indonesia,” ucap Anggono.
Sementara itu, Dr. Dwi Haryadi, M.H. (Wakil Rektor III UBB) pada sambutan pembukaan kuliah umum ini menyampaikan, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, persoalan Migas ini merupakan isu yang sangat strategis, karena sangat mempengaruhi dalam konteks kehidupan ekonomi kita, termasuk dalam bidang transportasi dan lain-lain.
“Nah tentu, ini penting untuk menjadi perhatian kita bersama, karena bagaimana pun Migas menjadi sumber eneergi kita selama ini, baik itu di dalam skala kecil maupun skala besar,” tukas Dwi Haryadi.
“Kegiatan dengan SKK Migas ini tidak hanya berhenti di sini, namun ke depannya akan ada kegiatan-kegiatan dengan skema yang lain,” pungkasnya.
Adapun yang menjadi nara sumber kuliah umum ini, yaitu Khafidul Malik (Development & Planing Manager Zona 6- PHE OSES) dan Andi Arie Pangeran (Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel).
Sebagai pembicara pertama, Khafidul Malik menjelaskan banyak hal terkait dengan aktivitas hulu industri migas, seperti melakukan eksplorasi, melakukan pengembangan, memproduksi dan lain sebagainya.
Hal terpenting yang sempat Beliau jelaskan secara detail di hadapan para mahasiswa adalah bagaimana di tengah laut yang luas, PT. Pertamina bisa menentukan lokasi dan mengoperasikan pengambilan minyak dan gas bumi dengan teknologi canggih yang dimiliki.
Sementara itu, apa yang disampaikan Andi Arie Pangeran, menegaskan kembali apa saja aktivitas Hulu yang dilakukan SKK Migas.
“SKK Migas melakukan aktivitas Hulu seperti melakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kontrak kerja sama. Sementara hilirnya dilakukan oleh teman-teman BPH Migas,” jelas Andi Arie.
Andie Arie juga menyinggung sedikit bagaimana proses Migas diolah dari hulu ke hilir.
“Setelah diangkat dari permukaan bumi, dia akan diproses di kilang minyak menjadi BBM. Apakah itu diekspor atau nanti digunakan untik domestik, sehingga nanti bisa digunakan untuk di mobil atau di motor yang adek-adek gunakan atau menjadi gas di dapur. Itu semua ada di langkah hilir,” terangnya.
Di sesi akhir penyampaian materi, Andri Arie memaparkan kepada audiens terkait apa saja dukungan industri hulu migas bagi pembangunan daerah.
Adapun bentuk-bentuk dukungan yang Beliau paparkan adalah Dana Bagi Hasil Migas untuk daerah, Participating Interest 10%, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Bisnis Penyedia Barang dan Jasa Lokal, Merekrut Tenaga Kerja Lokal, Merealisasikan CSR, Penggunaan Fasilitas Penunjang Ops oleh Masyarakat (Bandara/Jetty/Seat Pesawat/Boat), dan lain sebagainya.
Selain itu, kedua narasumber sama-sama menyinggung terkait disiplin ilmu apa saja yang dibutuhkan dalam proses mengeksplorasi Migas. Beberapa disiplin ilmu utama yang disebutkan adalah Geologi, Geosfisika/Fisika, Ilmu Perminyakan, Geodesi, Matematika, Kimia dan tentunya Ilmu Pertambangan.
Kuliah umum yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam setengah (dari 09.30 s.d. 12.00 WIB) ini diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama mahasiswa, baik yang hadir secara langsung atau melalui zoom meeting, serta penyerahan cindera mata antara Rektor UBB, Dr. Ibrahim, M.Si dengan pimpinan SKK Migas dan PHE OSES yang hadir di Balai Besar Peradaban. ***