Simpang Teritip, Swakarya.Com. Tim KKN UBB di Desa Pelangas bantu warga sekitar pasang plang penunjuk arah dan peringatan di wisata geosite Geopark Bukit Penyabung Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat.
Geopark sebenarnya adalah sebuah singkatan. Singkatan tersebut adalah ‘Geological Park’ yakni sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana, masyarakat setempat diajak untuk ikut berperan dalam melindungi sampai meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya di dalamnya.
Dilansir dari wartainformasi.com Bukit Penyabung Desa Pelangas memiliki potensi sangat luar biasa untuk dijadikan geosite, karena kondisi hutan yang masih terjaga dengan baik dimana tiga unsur dari syarat Geopark ada didalam bukit tersebut.
Syarat penting yang dimaksud untuk menjadi Geopark tersebut adalah Geodiversity yaitu keunikan batuan secara Geologi, Biodiversity yaitu keunikan dan keanekaragam Flora dan Fauna dan Culturaldiversity yaitu keunikan kebudayaan, adat istiadat dan kearifan lokal.
Welly Wahyudi selaku Kepala Desa Pelangas membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa 2019 lalu Bukit Penyabung dapat juara 3 pada lomba tingkat provinsi di Babel.
“Bukit Penyabung Desa Pelangas di bulan Desember Tahun 2019 lalu sudah dapat juara 3 se provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari 67 peserta, pada bulan November 2020 kaki Bukit Pelangas akan dijadikan camping ground untuk acara Jambore Relawan Forum Daerah Aliran Sungai (ForDAS)”, ungkapnya.
Program sadar wisata Bukit Penyabung merupakan salah satu program kerja KKN UBB Desa Pelangas yaitu dengan pemasangan plang penunjuk arah serta peringatan tidak membuang sampah sembarangan.
Andri Juliansyah selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa selain pemasangan plang KKN UBB juga membuat photo booth, agar mempercantik tampilan bukit tersebut.
“Kami harap dengan tampilan Bukit Penyabung yang lebih cantik dapat menarik minat masyarakat untuk menjadikan Bukit Penyabung sebagai salah satu destinasi wisata kami berharap semoga dengan adanya plang ini dapat membangun kesadaran pihak terkait dengan menjadikan Bukit Penyabung sebagai ekowisata berkelanjutan,” harapnya.
Erita Rosalina selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yang selalu mengingatkan pentingnya melaksanakan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan supaya program ini terlaksana dengan baik.
“Selain itu dari segi ekonomi diharapkan dengan meningkatnya jumlah wisatawan mampu menambah pendapatan bagi pegiat UMKM yang ada didesa pelangas,” imbuhnya. (Rls)