Pihak Penambang Intimidasi Aktivis Lingkungan, Presma AMB Angkat Bicara

Belitung, Swakarya.Com. Ratusan penambang TI rajuk berbondong-bondong datangi kediaman Yudi Sengak di Desa Sukamandi pada Kamis (6/1/2022) menuntut agar hengkang dari Belitung.

Mereka menuding Yudi yang merupakan anggota Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Belitung Timur menjadi biang permasalahan atas terjadinya penertiban oleh aparat penegak hukum.

Hal tersebut didasari atas banyaknya postingan Yudi di laman sosial media yang menentang aktivitas tambang inkonvensional.

Alfin Hidayat, Presiden Mahasiswa Akademi Manajemen Belitung beranggapan bahwa permasalahan yang terjadi pada penambang mengingat hal tersebut merupakan wilayah kekuasaan mereka dalam mengumpulkan pundi-pundi rupiah seharusnya diserahkan kepada pihak yang berwenang.

“Untuk permasalahan itu lebih baik di serahkan kepada pihak yang berwenang (kepolisian dan pemerintah), terutama yang mampu melahirkan solusi sebijak-bijaknya baik bagi para penambang ataupun bang Yudi sendiri,” ungkap Alfin saat dimintai keterangan via whatsapp.

Lanjutnya, ia berharap agar pihak pemerintahan juga mampu untuk memberikan solusi atas adanya kejadian ini.

Ia juga mengatakan terkait masalah pengusiran, masyarakat yang bersangkutan tidak ada hak untuk mengusir Yudi dari wilayah Belitung.

“Kemudian untuk masalah pengusiran bang Yudi sendiri itu menurut saya tidak ada hak dari masyarakat untuk mengusir beliau, kalau alasannya karena tidak suka itu terlalu konyol. Toh apa yang di sampaikan beliau juga ada benarnya, untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar. Terus setau saya beliau itu orang Belitung asli, jadi beliau punya hak untuk tinggal di belitung,” imbuhnya.

Dilansir dari media yang beredar mengenai tindakan intimidasi yang menimpa Yudi Sengak, ia diminta oleh pihak penambang untuk membuat pernyataan terbuka dihadapan mereka.

Berikut isi dari pernyataan bermaterai 6000 yang dituliskan oleh Yudi:

Kepada Bapak Kapolda Yth.
Kepada Bapak Kapolres Yth.
Kepada Bapak Kapolsek Yth.
Kepada Bapak Kades Yth.

Saya minta maaf atas berita postingan yg saya kirim. dikarenakan saya sudah salah menyangkut masyarakat tambang rakyat.

Saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan saya thd masyarakat Beltim.

Saya akan meninggalkan Pulau Belitung dikarenakan masyarakat tidak menerima saya lagi.

Terima kasih

Alfin menyatakan perlunya pihak-pihak yang bersangkutan untuk mempertimbangkan berbahai macam aspek agar hal-hal yang merugikan tidak akan terjadi.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa ‘urusan perut’ merupakan hal yang cukup mendesak, namun kita sebagai mahluk yang memiliki akal perlu mempertimbangkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari berbagai perspektif. Dalam hal ini, pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting. Alangkah baiknya jika permasalahan ini bisa menemukan win-win solution bagi kedua belah pihak,” tutupnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait