Pengaruh Pergaulan dan Lingkungan, Klien Rehabilitasi Kembali Terjerumus Menyalahgunakan Narkoba, BNNK Bangka Minta Masyarakat Dukung Program RBM

Bangka, Swakarya.Com. Mendekati penghujung Tahun 2020, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bangka semakin serius dalam beberapa aktualisasi progam, baik pencegahan maupun rehabilitasi.

Kepala BNNK Bangka Eka Agustina didampingi Konselor Rehabilitasi, Anggi Pradipta Utomo mengatakan khusus program rehabilitasi, BNNK Bangka terlihat lebih agresif dikarenakan ada beberapa program khusus yang dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para klien rehabilitasi.

“Sebagai keseriusan dalam penanganan klien program rehabilitasi, BNNK Bangka melakukan kegiatan pemetaan terhadap program yang berdampak langsung kepada para klien,” katanya kepada wartawan Swakarya.com, Kamis (10/9).

Program tersebut menurut Eka merupakan rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) yang sebelumnya telah dibentuk para kader yang berdomisili di desa untuk melakukan pemantauan serta pendampingan para klien rehabilitasi dalam proses pemulihan ke pascarehabilitasi.

Dikatakan Eka, kegiatan RBM yang berlangsung beberapa hari yang lalu di Gedung Desa Jada Bahrin sangat mempengaruhi terhadap proses pemulihan para klien rehabilitasi yang ada di desa tersebut.

“Adapun yang menjadi perhatian khusus kegiatan pemetaan tersebut adalah memperhatikan apa saja yang menjadi pola kebiasaan penduduk sekitar, batas wilayah, nama jalan, tempat tongkrongan, sampai melibatkan para aparat desa seperti RT/RW dalam mendata kondisi wilayah sekitar,” katanya.

Kegiatan pemetaan program RBM ini kata Eka sebagai tindak lanjut untuk memastikan keadaan lingkungan sekitar para klien berdomisili mengingat banyak kasus yang mencuat terkait adanya seorang klien rehabilitasi yang mengulang kembali menyalahgunakan narkoba atau relaps, salah satunya akibat pergaulan dan lingkungan.

“Ibarat ingin menyelamatkan sekelompok ikan maka perhatikan kondisi kolam dan habitatya. Jika banyak predator dan hama, maka kecil peluang ikan tersebut untuk sehat dan selamat,” katanya.

Kendati demikian, Eka optimis Desa Jada Bahrin sangat tangguh dalam hal upaya pencegahan maupun pelaksanaan dukungan rehabilitasi kepada para klien, mengingat Jada Bahrin merupakan salah satu desa bersih dari narkoba (Bersinar).

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait