Jakarta, Swakarya.Com. Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Vidiel Tania Pratama, mengapresiasi kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Natuna, Kepulauan Riau.
Respon cepat Presiden terhadap klaim Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bahwa Natuna bukan wilayah Indonesia mendapatkan titik terang dengan mulainya kapal-kapal ikan dan kapal coast guard tiongkok meninggalkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara usai Presiden Jokowi berkunjung ke Natuna pada hari Rabu kemarin, 8 Januari 2020.
Beberapa waktu yang lalu, negara dihebohkan dengan berita yang banyak beredar dengan insiden masuknya kapal-kapal nelayan asal tiongkok untuk menangkap ikan yang dikawal kapal coast guard di ZEE Indonesia yang berada di Laut Natuna Utara Provinsi Kepulauan Riau secara ilegal
Padahal mengacu pada Hukum Internasional UNCLOS 1982 yang diterapkan pada 10 Desember 1999 terkait selurah wilayah Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara tetangga, bahwasanya Laut Natuna Utara adalah wilayah Indonesia.
Vidiel Tania Pratama selaku Wasekjend PB HMI yang berasal dari Kepulauan Riau menyampaikan, dengan berkunjungnya Presiden Jokowi ke Natuna didampingi Panglima TNI dan beberapa pejabat negara lainnya yang disambut oleh Plt. Gubernur Kepulauan Riau adalah bentuk penegasan bahwa Natuna adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita berharap agar tak ada lagi kapal asing yang masuk secara ilegal ke perairan Indonesia karena hal itu menyangkut harga diri bangsa, dan juga saya berharap ini tidak disangkut pautkan dengan agenda politik maupun isu peperangan,
karena sekarang zaman sedang menuntut kita untuk bekerjasama dengan semua pihak, jadi barang tentu sangat disayangkan apabila kejadian seperti di perairan Natuna ini jika tidak segera diselesaikan dengan baik akan menghambat kemajuan bangsa kita kedepan,” ujarnya kepada redaksi Swakarya.com, Kamis malam, 9 Januari 2019.
Penulis: Tahir Editor: Hun
