Merawang, Swakarya.Com. Jurusan Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui Laboratorium Rekayasa Sosial gelar Diskusi Laboratorium dengan mengangkat tema tentang “Indonesia Tumbuh, Masyarakat Tangguh” pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Dalam kegiatan itu, turut menghadirkan narasumber dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Bangka Belitung (Babel), Bambang Patijaya, yang dimoderatori oleh Herza, M.A yang juga Dosen di FISIP UBB.
Kepala Laboratorium Rekayasa Sosial, FISIP UBB, Putra Pratama Saputra, MPS.Sp menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam diskusi tersebut, tidak dapat dilepaskan dari momentum peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76
“Yang mana ini merupakan kali kedua kemerdekaan RI yang dilalui saat pandemic. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Laboratorium Rekayasa Sosial, mengingat masih dalam kondisi panedemi kegiatan ini dilangsungkan secara daring melalui aplikasi Zoom,” jelas dia dalam press releasenya yang diterima Swakarya.com.
Adapun kegiatan ini, menarik perhatian seluruh civitas akademika UBB sehingga antusias peserta mencapai ratusan orang dari kalangan umum dan berbagai kampus serta instansi pemerintahan.
Dalam paparan diskusinya, Bambang Patijaya, S.E., M.M. mengatakan bahwa langkah-langkah strategis dalam menerapkan Indonesia Tumbuh, Masyarakat Tangguh, yakni menjunjung semangat untuk dapat bertahan ditengah kondisi masyarakat dengan menekankan pada aspek sosial-ekonomi.
“Dalam situasi apapun masyarakat akan melakukan kegiatan ekonomi (dagang) agar dapat memenuhi kebutuhan seharu-hari. Khususnya masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki daya tahan tersebut. Disatu sisi didukung dengan adanya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 0,97% sampai 1% pada kuartal yang pertama di tahun 2021. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu dari 10 Provinsi di Indonesia yang mengalami positif pertumbuhan ekonomi di atas 0%,” paparnya.
Lebih lanjut Politisi Golkar ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh pergerakan uang masyarakat dengan meningkatnya harga timah dunia. Sehingga berdampak terhadap harga beli timah masyarakat.
“Ditambah lagi perkebunan-perkebunan masyarakat mengalami hal yang sangat positif. Dari naiknya harga komoditas perkebunan dunia, mempengaruhi peningkatan harga lada, sawit, dan karet. Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah juga harus simultan dengan pemerintah daerah,” katanya
Selain itu, menurut Bambang, pemulihan perekonomian nasional dapat beriringan dengan perekonomian di daerah, seperti KUR dan subsidi bunga bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
“Sedangkan, dalam aspek sosial bagaimana untuk menghindari terjadinya kesenjangan sosial sampai ke antisipasi munculnya konflik. Selain itu juga, di Indonesia sudah dilakukan hal yang luar biasa. Semua telah disediakan dan disuplai, diawal 2020 pemerintahan Indonesia maupun dunia masih mencoba-coba dalam memulihkan pandemi,” pungkasnya.
Ia pun mengatakan bahwa masih banyaknya masyarakat yang tidak melakukan vaksin. Dengan dalih berbagai berita hoax dan tidak dipertanggungjawabkan dari berbagai sumber terkait bahayanya vaksin.
“Misalkan, dihembuskan bahwa vaksin itu tidak Halal, timbulnya penyakit baru, dan lain sebagainya. Hanya 60% yang memilih perintahan sekarang dan sekitar 40% yang tidak memilih. Dapat dipastikan bahwa jumlah tersebut akan termakan oleh berita hoax atau tidak benar tersebut. Tugas kita semua sebagai akademisi untuk memberi pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu Bambang berharap kepada mahasiswa untuk bersama-sama mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi dan jangan menganggap hal ini adalah konspirasi. Dan terkait proses vaksinasi yang tergolong lambat, hal ini dikarenakan pemasokan yang dilakukan secara bergilir, serta harus disebarkan merata ke seluruh Indonesia.