Bangka, Swakarya.Com. Belasan unit ti rajuk yang beroperasi dekat kolong Kepo lingkungan limbang Jaya, Kimhin kelurahan Surya Timur mulai di resahkan masyarakat setempat.
Pasalnya, jarak penambangan belasan unit ti rajuk tersebut beroperasi dekat pinggirnya jalan raya dan salah satu rumah penduduk lingkungan setempat.
Seperti halnya yang diutarakan salah satu warga Kimhin, lingkungan Limbang Jaya, An yang mengaku resah atas beroperasinya belasan unit ti rajuk tepatnya dibelakang rumahnya.
Menurut dia, aktifitas ti rajuk tersebut beroperasi diatas lahan pribadi milik orang tuanya yang kini telah diwariskan kepada salah satu anggota keluarganya.
“Awalnya yang nambang disitu name a Ujang, warga Sudi Mampir. Die nambang hampir 6 bulan disini. Sudeh tu nambah terus orang nambang dibelakang rumah ni sampek belasan unit. Ntah sape yang ngizin jarang nambang, yang jelas kita terganggu,” katanya.
Dikatakan dia, sejak belasan unit ti rajuk tersebut beroperasi, setiap hari ia mendengar suara berisik atas penambang tersebut.
“Amat sangat terganggu, maka dari tu, kami minta mereka stop dan mereka (penambang –red) minta waktu sampai rabu ni,” katanya.
Menurut dia, jika para penambang tetap ngotot untuk terus melakukan penambangan disana, ia akan melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib agar dilakukan penertiban.
“Karena ape, dampak a kami yang kene, men ujan lebet, banjir tempet ni. Maka dari kami minta tolong kek jorang untuk stop,” katanya.
Ditambahkan dia, bentuk penolakan aktifitas penambangan yang beroperasi tepat dibelakang rumahnya ini telah dilaporkan ke Kaling setempat agar ditindaklanjuti.
“Lah kami lapor ke kaling agar distop dan tadi juga ade orang 4 datang ke sini pake baju putih kayak a intel. Korang nanya tentang aktifitas penambang disini lah,” katanya.
Senada diutarakan oleh salah satu warga perumahan Limbang Jaya, MS yang mengaku resah atas aktifitas penambangan dilokasi yang dimaksud.
“Sebagai warga sekitar, kita juga berharap penambang koperatif agar menghentikan aktifitasnya. Karena dampak atas penambangan itu bukan mereka yang merasakan, tapi yang tinggal dekat aliran kolong ini yang terkena imbasnya,”kata MS.
Namun jika aktifitas tersebut terus berlangsung, MS berencana melaporkan aktifitas penambangan tersebut ke pihak berwajib dan pemerintah setempat agar dilakukan penertiban.
Terpisah, Sekda Bangka, Andi Hudirman saat dikonfirmasi terkait keluhan warga atas ti rajuk yang beroperasi dekat pinggir jalan dan pemukiman penduduk lingkungan setempat langsung mengambil respon positif.
“Kalau memang di resahkan warga, harus ditertibkan. Nanti akan kita bentuk tim gabungan melibatkan TNI/Polri untuk menertibkan tambang itu,” katanya.
Sementara, Bupati Bangka, Mulkan dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapatkan laporan dari kelurahan setempat atas aktifitas penambangan ti rajuk yang dikeluhkan oleh warga Limbang Jaya.
“Untuk aktifitas yang dimaksud, sampai hari ini kita belum menerima laporan apapun dari pihak kelurahan atas keluhan warga ini,” katanya.
Namun menurut dia, jika hal tersebut memang benar adanya, ia meminta pihak kelurahan untuk mengambil sikap dan berkoordinasi dengan Satpol PP daerah ini untuk dilakukan penertiban.
Penulis: Lio