Akademi Pemilu dan Demokrasi Tekankan Marwah Pemilu Wajib Dijaga

Jakarta, Swakarya.Com. Pelaksanaan puncak pemilihan umum tinggal hitungan hari. Persiapan pelaksanaan puncak demokrasi dilakukan oleh penyelenggara pemilu hingga jajarannya di tempat pemungutan suara.

Peserta pemilu mendekati pemilih sepanjang kampanye. Partisipasi masyarakat yang berinisiatif mengawal pemilu demokratis dan berkualitas sepanjang tahapan.  

Koordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD), Masykurudin Hafidz dalam Konferensi Nasional Indonesia Memilih bertajuk“Mewujudkan Pemilu 2024 Demokratis dan Berkualitas”pada Senin (05/02) di Jakarta menyampaikan pernyataan dan rekomendasi sebagai berikut:

  1. Pemilihan umum bukan akhir dari sebuah proses menentukan pilihan, tapi awal dari pembentukan masa depan. Perebutan kekuasaan melalui proses elektoral menjadi pijakan awal menentukan jalannya pemerintahan. Pemerintahan yang baik dimulai dari seleksi yang baik. Keikutsertaan perebutan kekuasaan dengan cara yang buruk, akan mengurangi kualitas pemerintahan yang baik. Semakin buruk proses perebutan kekuasaan, semakin membutuhkan kekuatan bersama melakukan penolakan.
  • Pemilihan umum adalah cara memilih pemimpin yang paling beradab. Prinsip demokrasi dengan memuliakan suara pemilih sekaligus menghormati hak asasi. Integritas pemilihan umum dibuktikan dengan pelaksanaannya yang terbuka, kemandirian para penyelenggara, kebebasan dan penghormatan terhadap pilihan, memurnikan suara pemilih dan menghukum kecurangan.
  • Itulah marwah pemilu. Menjadikan pemilihan umum seumum mungkin yang bersih dari segala intervensi, memilih tanpa ancaman dan intimidasi. Pihak yang memiliki kewenangan tidak menggunakannya untuk bertindak curang. Tidak melakukan politisasi SARA dan ujaran kebencian.
  • Menjaga marwah demokrasi adalah mempertahankan kehormatan pemilu dengan menjaga harga diri setiap yang terlibat didalamnya, terutama penyelenggara, peserta dan pemerintah. Seluruh tindakan pribadi dan kebijakan kelembagaan wajib menjunjung tinggi nama baik individu dan instansi.
  • Oleh karena itu, APD mengajak kepada seluruh pemilih yang akan menentukan masa depan bangsa, memilih berdasarkan nurani, bukan karena pemberian. Memilih berdasarkan keyakinan membangun masa depan. Memilih tanpa dipengaruhi oleh politik uang dan tindakan transaksional. Menang dengan cara curang, tidak lantas dapat mengembalikan kehormatan yang tercoreng.
  • APD menghimbau kepada penanggung jawab utama pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu beserta seluruh jajarannya untuk memastikan pelaksanaan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara tanpa pelanggaran dan manipulasi. Menjaga kemandirian dari segala tawaran yang mempengaruhi kualitas proses dan hasil Pemilu.
  • Jaga kemurnian suara rakyat yang telah capek-capek berpartisipasi. Perbaiki jika ada kekeliruan. Tegakkan keadilan jika ada kesalahan. Untuk mewujudkan pemilu 2024 yang demokratis dan bekualitas.

Dalam pernyataan terpisah, Koordinator APD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andi Budi Yulianto menyampaikan harapannya agar Pemilu berlangsung secara demokratis dan sesuai dengan aturan.

Ia mengajak kolaborasi antara penyelenggara pemilu, peserta pemilu, pemerintah, serta pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi pemilih juga kewaspadaan untuk mengkawal hak pilih hingga ke tempat pemungutan suara.

“APD Bangka Belitung berkomitmen untuk aktif memantau proses pemilu dan mendorong warga untuk menjaga suara mereka hingga mencapai tempat pemungutan suara,” imbuhnya.

Selain itu tambahnya, diperlukan adanya “advokasi” kepada waraga yang telah memenuhi syarat namun tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih, “tentunya  dengan cara-cara yang tidak menyalahi aturan bagi warga yang telah memenuhi syarat namun tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih sehingga hak pilihnya tidak hilang,” tutupnya. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait