Sungailiat, Swakarya.Com. Aksi demonstrasi para nelayan pesisir Pantai Aik Antu, Tuing Lengkuas dan Bedukang di Kabupaten Bangka yang menduduki Kapal Isap Produksi (KIP) penambangan pasir timah di laut pada Senin (12/7/2021) lalu, menarik perhatian politisi Partai Golkar, Muhammad Ali.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bangka ini menyayangkan adanya sikap anarkis yang dilakukan oleh oknum saat aksi berlangsung.
Menurutnya, aksi anarkis itu membuat kondisi tidak kondusif dan dapat mengancam persatuan masyarakat jika terus berlanjut. Karenanya ia meminta ada jalan keluar yang baik untuk mengakhiri konflik tersebut.
“Kita ingin menjelang Idul Adha 1442 H ini, kita perlu situasi yang aman dan damai,” katanya saat diwawancari wartawan siang tadi, Senin 19 Juli 2021.
“Mudah-mudahan semua pihak bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama, baik keinginan pemerintah mau pun masyarakatnya. Agar terciptanya situasi yang benar-benar kondusif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tambahnya.
Disisi lain, Muhammad Ali menanggapi serius kejadian aksi penolakan masyarakat nelayan terhadap penambangan pasir timah menggunakan kapal isap produksi ini.
Sebagai wakil rakyat, Ali menegaskan pihaknya harus ikut memberikan jalan terbaik untuk rakyat di Kabupaten Bangka, khususnya terhadap para nelayan.
“Harapan kita selaku wakil rakyat atas kejadian itu, ada jalan keluar dalam masalah KIP dengan masyarakat yang terkena dampak langsung dari aktivitas KIP. Begitu juga nasib para nelayan kita di sekitar harus diperhatikan, jadi kita minta kedua belah pihak dapat menemukan win win solution,” tukasnya.
Memang, kata Ali dalam keadaan pandemi Covid-19 sekarang ini membuat perekonomian nelayan maupun masyarakat lainnya begitu terdampak. Namun ia menyebutkan persatuan antar masyarakat dan pihak terkait tetap harus diutamakan untuk memperbaiki dan mendongkrak perekonomian tersebut.
“Perekonomian kita sedang goyang, makanya kita harap dengan menciptakan rasa persatuan bisa meningkatkan keadaan ekonomi saat ini. Harapan kita juga kepada pihak-pihak terkait, mari kita kedepankan rasa persatuan dan kesatuan di tengah kondisi Covid-19 ini serta juga rasa kemanusiaan ditengah situasi ekonomi di Bangka Belitung, agar ekonomi kita mulai membaik,” tuturnya.
Salah satu solusi kata Ali, pihak pengusaha yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bangka haruslah menjalankan usahanya sesuai dengan aturan pemerintah, serta bersosialisasi dan merangkul masyarakat.
Sebelumnya ramai diberitakan, ratusan nelayan menduduki KIP Citra Bangka Lestari yang beberapa hari terakhir mulai beroperasi di sekitar laut Dusun Aik Antu dan Bedukang di Kabupaten Bangka.
Para nelayan Aik Antu dan Tuing Lengkuas menduduki kapal isap itu mulai Senin (12/7/2021) hingga Rabu (14/7/2021). Mereka mendesak pemerintah membatalkan penambangan timah di laut yang lokasinya diklaim nelayan sebagai daerah tangkapan ikan. (Rilis.MPO-PG)