Pangkalpinang, Swakarya.Com. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Nomor 70/D/OT/2022 tertanggal 11 Maret 2022. Akademi Keperawatan (Akper) Pangkalpinang resmi disetujui untuk menyatu atau bergabung ke Universitas Bangka Belitung (UBB).
Tentu, proses untuk sampai ke tahap disetujuinya oleh Kembdikbud Ristek tersebut telah melalui berbagai dinamika yang cukup panjang.
Oleh karena itu wajar juga jika hasil ini disyukuri betul oleh para pimpinan dari dua kampus yang semula berbeda ini.
Atmosfer betapa senang dan bersyukurnya para pimpinan dan segenap sivitas akademika dari UBB dan Akper Pangkalpinang ini tampak betul di acara Rapat Koordinasi Penyatuan Akper Pangkalpinang ke UBB, yang digelar di Balai Besar Peradaban Rektorat UBB, Rabu (16/03/22).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UBB, Dr. Ibrahim mengatakan, penyatuan ini selain menjadi cikal bakal UBB untuk menyiapkan prodi-prodi yang unggulan di bidang Kesehatan, juga menjadi cikal bakal Program Studi Kedokteran di UBB.
“Dengan demikian kita akan memperkuat fungsi dan layanan kita sebagai perguruan tinggi di daerah yang memberikan kontribusi besar untuk pembangunan di tingkat lokal, dan juga kita ingin penyatuan ini bisa mendorong kekuatan, baik kualitas maupun kuantitas,” ucapnya.
Menurut Ibrahim, penyatuan ini sekaligus menjadi awal kehadiran Program Studi DIII Keperawatan di UBB.
“Semua mahasiswa Akper Pangkalpinang yang saat ini kira-kira berjumlah 200-an akan langsung beralih status menjadi mahasiswa UBB. Dengan demikian, dari semula mahasiswa UBB berjumlah 5877 orang, sekarang bertambah menjadi 6000-an mahasiswa,” tambah Ibrahim.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri langsung oleh Direktur dan Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang, Zamhiri dan Drs. Lutfi, Rektor Ibrahim juga memaparkan beberapa langkah penyesuaian pasca penyatuan.
“Prodi DIII Keperawatan akan masuk ke Fakuktas Teknik, perlahan bertransformasi menjadi S1, targetnya tahun 2023. UBB juga akan kebut proses persiapan ke Badan Layanan Umum (BLU), antisipasi transformasi kelembagaan kampus,” ucapnya.
Selain itu, untuk sementara Prodi Keperawatan akan tetap di kampus sekarang yang berada di Kelurahan Air Itam, Pangkalpinang.
“Status mahasiswa dipindahkan langsung sebagai mahasiwa UBB, proses kegiatan akan dikelola sesuai standar UBB, penerimaan mahasiswa baru dikelola UBB. Bahkan biaya pendidikan akan disesuaikan kembali,” pungkas Ibrahim.
Direktur Akper Pangkalpinang, Zamziri mendukung segala langkah pasca dari penyatuan ini.
“Kami ikut saja arahan nanti, ini memang jadi cikal bakal fakultas kedokteran, mudah-mudahan proses yang tidak mudah ini segera dilaksana dan kami siap membantu,” ucapnya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Akper Pangkalpinang, Drs Lutfi.
“Walaupun masuk ke UBB, roh Akper tentu akan terus berkembang. Semoga tak hanya terbentuknya prodi kedokteran, juga bisa meluas kepada spesialisasinya,” ungkap Lutfi.