Depok, Swakarya.Com. Tiga Mahasiswa Delegasi Pulau Bangka ikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Persatuan Mahasiswa Melayu Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ke-8 dengan tema “Revitalisasi Pamalayu Bangka Belitung di Era Digital” di Graha Nusa Damai, Villa Rizki Ilhami 2, Sawangan Depok yang dilaksanakan 30 November – 1 Desember 2019.
Mereka adalah Muhammad Rizki Hambali dan Faisal Cholid dari Universitas Bangka Belitung (UBB), serta Gusti Rinaldi Putra dari STMIK Atma Luhur.
Dari rilis yang diterima pihak swakarya.com, Rizki Hambali salah satu delegasi tersebut membeberkan motivasi besarnya mengikuti pelatihan tersebut.
“Motivasi kami adalah untuk terus membangun kemampuan kepemimpinan, baik selaku mahasiswa maupun pemuda, melalui Pamalayu Babel. Dengan organisasi ini diharapkan, jejaring seluruh mahasiswa Melayu Babel se-Indonesia dapat terjahit sebagai sebuah kekuatan potensial membangun daerah di masa depan,” beber mahasisiwa Ilmu Politik Fisip UBB ini.
Lebih lanjut ia berharap agar mahasiswa, terutama yang kampusnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bisa bergabung bersama Pamalayu ini nanti.
Sementara itu, Ketua Umum Pamalayu Babel, Marbawi A Katon, menjelaskan kegiatan ini untuk memperkuat ke-Indonesia-an anak muda.
“Orang-orang muda Melayu harus memperkuat dan memperteguh ke-Indonesiaan”, ujar Marbawi.
Menurut Marbawi langkah yang efektif untuk memperkuat ke-Indonesia-an itu melalui dua jalur pengabdian.
Pertama, terus berjuang di level nasional hingga internasional sebagai penggerak perubahan yang kompeten.
Kedua, kembali ke daerah sebagai pengabdi lapangan langsung yang bersentuhan dengan warga, baik sebagai aparat pemerintahan maupun swasta. Dua-duanya dilakukan secara simultan dengan Pancasila sebagai landasan permanen berbangsa dan bernegara.
Selain itu pula, ia menceritakan berdirinya Pamalayu Babel hingga masih eksis hingga saat ini.
“Sejak didirikan 6 Juni 2004 lalu, Pamalayu Babel terus fokus membina sumberdaya manusia unggul dengan mandiri dan rasa persaudaraan yang kental. Tujuan Pamalayu bukanlah untuk semata karier individual, tapi yang lebih pokok adalah membangun peradaban kolektif yang kokoh, alias membangun bangsa unggul”, kata Marbawi.
Dirinya pun membeberkan kesuksesan yang telah diraih oleh jebolan-jebolan dari Latihan Kepemimpinan Dasar Pamalayu Babel.
“Secara akademik kini sudah dua orang anggota Pamalayu yang berhasil capai gelar doktor. Dan banyak lainnya yang kini sedang menuju ke jenjang tertinggi. Beberapa lainnya mengabdi sebagai aktivis sosial, politisi, penyelenggara pemilu, Aparatur Sipil Negara (ASN). Ada juga yang berwirausaha, baik di tingkat nasional maupun daerah. Semuanya dalam misi yang sama, yaitu unggul bersama-sama demi bangsa,” ungkapnya.
Marbawi pun menyadari bahwa orang-orang Melayu Bangka Belitung terkenal dengan “falsafah kawa” sebagai basis mental untuk pemajuan potensi diri maupun kolektif.
Falsafah ini akan ditanamkan lebih dalam melalui LKD kali ini. Namun demikian, karena kita hidup di era digital, maka peserta juga dibekali materi cerdas digital di samping itu sukses secara akademik.
Intinya, Pamalayu hanya membuka jendela. Merekalah yang selanjutnya bergerak terus dalam koridor sampai menemui cahaya kesuksesan di ujung sana.
“Pesan saya kepada mahasiswa pada umumnya, tetaplah optimis menatap masa depan. Segala kesulitan di hadapan mata hanyalah sebagai pelecut untuk berkembang, Syukurilah”, demikian tutup Marbawi.
Penulis : Tahir