Bangka, Swakarya.Com. PT Mitra Stania Prima (MSP) melakukan peresmian program reklamasi pada lahan bekas tambang di wilayah kerjanya yang terdapat di Site Mapur, Kecamatan Riau Silip, Rabu (25/5).
Pada kegiatan tersebut dihadiri langsung pemilik perusahaan Hashim, Dirut PT MSP Aryo PS Djojohadikusumo, Kapolda Babel, Pj Gubernur Babel, Dandim, Danrem, Wakil Bupati Bangka, Kapolres Bangka dan seluruh jajaran direksi PT MSP.
Disela-sela kegiatan berlangsung, Direktur Utama PT MSP, Aryo P.S. Djojohadikusumo mengatakan, untuk kegiatan reklamasi di lahan eks tambang, lahan seluas 5,7 Ha ditanam kembali dengan tanaman yang manfaatnya dapat dinikmati banyak orang.
Bahkan kata dia, tak reklamasi saja yang mereka lakukan, namun rehabilitasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 27 Ha juga turut dilakukan, dimana pengerjaannya hampir selesai.
“Tahun ini juga kita akan mulai di sebelah utara 80 Ha untuk menanam kembali hutan yang rusak. Jadi ini bentuk komitmen dan pertanggungjawaban perusahaan,” katanya.
Menurut dia, perusahaan ini hanya berusaha memberikan contoh atas kegiatan pertambangan yang dilakukan di wilayah kerjanya dengan melakukan penghijauan kembali di sekitaran lokasi yang telah dilakukan penambangan.
“Kami dari Mitra Stania Prima memberikan kaidah penambangan yang benar dan sekaligus memberikan penyuluhan kepada warga untuk menambang dengan cara yang benar,” katanya.
Dikatakan dia, jika sebelumnya lahan eks tambang yang direklamasi ditanam dengan pohon jambu mente dan sebagainya. Kali ini pihaknya melakukan penanaman dengan tanaman yang memiliki nilai ekonomis dan nilai industri, sehingga kedepan tanaman yang ditanam dapat dinikmati masyarakat atas reklamasi yang dilakukan PT MSP ini.
Selain itu, kata Aryo, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan penambangan yang dilakukan PT MSP diwilayah kerjanya, pihaknya memasang CCTV disejumlah titik yang di area penambangan.
Untuk CCTV tersebut, sambung dia langsung tersambung dengan Ditjen Minerna yang ada di Tebet, Jakarta Selatan, dimana kegiatan tersebut dapat dimonitoring langsung oleh Ditjen Minerba.
“Semoga ini menjadi contoh yang baik bagi temen temen yang ada di seluruh Indonesia. Karena dari yang ada, kami dari Mitra Stania Prima adalah yang kedua seluruh Indoenesia memasang CCTV ini setelah Bravo, perusahaan Batu Bara yang ada di Kalimantan Timur,” katanya.
Tak cuma itu saja, kata Aryo, di tahun ini berdasarkan Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) ditambah harga timah dan pajak perusahaan pendapatan, estimasi PT MSP akan kontribusi kepada negara baik pusat maupun daerah sebesar Rp158M lebih.
“Tahun lalu hanya 50M lebih dan tahun ini Insya Allah akan lebih besar lagi,” katanya
Penulis : Lio