Pangkalpinang, Swakarya.Com. Di saat daerah lain di Indonesia kesulitan beranjak dari keterpurukan ekonomi masa pandemi, berbeda dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Pertumbuhan ekonomi di provinsi yang dipimpin Gubernur Erzaldi Rosman itu malah cenderung membaik.
Data dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung dan Badan Pusat Statistik (BPS) Babel menggambarkan pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung tercatat positif. Pertumbuhannya ada di angka 0,97 persen (dalam y-on-y) pada Triwulan I Tahun 2021 dan itu membuktikan kepiawaian Gubernur Erzaldi memutar otak agar perekonomian masyarakatnya tak lesu darah di masa pandemi.
Bahkan, data menampilkan perbandingan dengan pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera Triwulan I-2021. Luar biasanya, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung merupakan yang tertinggi (dalam y-on-y).
Jika dilihat secara umum, seluruh sektor unggulan di Bangka Belitung mengalami perbaikan. Berdasarkan data BPS diketahui PDRB pada sektor pertambangan dan penggalian yakni sebesar 21,02 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 19,75 persen; dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,90 persen.
Membaiknya kinerja sektor pertambangan dan pengolahan logam timah didorong oleh meningkatnya harga komoditas yang cukup signifikan akibat peningkatan permintaan di tengah ‘penyembuhan’ perekonomian global.
Di sektor pertanian, Nilai Tukar Petani (NTP)
April 2021 sebesar 124,50 atau naik 2,15 persen dibandingkan Maret 2021. Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) April 2021 sebesar 124,94 atau naik 2,06 persen dibandingkan NTUP Maret 2021.
Kenaikan dua indikator kesejahteraan petani tersebut turut didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas unggulan di tingkat petani. Hal ini tentu saja membuat petani Babel lega. Petani yang dulunya membiarkan lahannya terbengkalai kini mulai bersemangat. Apalagi harga komoditi pertanian seperti karet, sawit, dan lada semakin membaik. Harga lada misalnya, kini menyentuh harga Rp95 ribu. Kenaikan harga komoditas tersebut membuat tingkat komsumsi masyarakat perlahan membaik.
Kinerja pemerintah dan instansi lain dalam menangani penyebaran Covid-19 membuat pergerakan masyarakat mulai meningkat. Lapangan usaha mulai melakukan aktivitasnya.
Sedangkan pada ekspor barang dan jasa tercatat tumbuh sebesar 0,95 persen (y-on-y), lebih baik setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,63 persen (y-on-y). Peningkatan ekspor barang dan jasa didorong oleh peningkatan harga komoditas unggulan Babel, seperti timah, CPO, dan lada. Meskipun secara volume cenderung sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemprov. Babel, Ahmad Yani mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan I ini dipicu karena program dan kebijakan Pemprov. Babel misalnya saja, upaya keras Gubernur Erzaldi dalam mengembalikan kejayaan lada.
“Peningkatan harga lada ini salah satu bukti upaya pak gubernur. Kita berharap dengan adanya perbaikan sistem pembenihan maupun perbaikan sistem tata kelola lada seperti pemasaran bersama dan juga telah diterbitkannya Indikasi Geografis Lada Putih Mentok oleh Kemenkumham, harga lada kita ini semakin meningkat,” ujarnya saat diwawancara, Kamis (6/5/2021).
Terkait inflasi, dirinya mengatakan laju inflasi masih terkendali. Antara inflasi dan deflasi pun masih seimbang sehingga dapat memberikan produktivitas.
“Dari data yang disampaikan BPS, pada bulan April 2021 kita bisa lihat inflasi terjadi di Kota Pangkalpinang yakni sebesar 0,30 persen. Sedangkan Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Jika digabung inflasi mencapai 0,18 persen,” terangnya.
Saat ini, Pemprov. Babel berupaya menekan inflasi menjelang Hari Raya Idulfitri karena ada beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga yang signifikan seperti daging sapi dan daging ayam.
“Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dan rapat dengan Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), menjaga kecukupan stok pangan, serta mengupayakan kelancaran distribusi terhadap beberapa komoditi pangan di Babel, ” jelasnya.
BI Perkirakan Babel Makin Membaik
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung, Tantan Heroika mengatakan, kinerja perekonomian Bangka Belitung pada Triwulan II Tahun 2021 diperkirakan semakin membaik dibandingkan Triwulan I 2021, yang didorong oleh peningkatan tren perekonomian global terutama Tiongkok sehingga mendorong permintaan ekspor logam timah Bangka Belitung.
“Hal ini tercermin dari adanya tren kenaikan harga timah di awal Mei 2021 yang mencapai USD26.631/MTon atau meningkat 78,91 persen (y-on-y), tertinggi selama lima tahun terakhir. Meski demikian, pembatasan mobilitas masyarakat selama libur lebaran dan pemberlakuan PPKM mikro karena tren kenaikan jumlah positif Covid-19 di Babel diperkirakan menjadi penahan laju pertumbuhan ekonomi lebih lanjut,” ungkapnya.***