Penulis: Fheta Morgika, Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung
Swakarya.Com. Pada masa pandemi Coronavirus (Covid 19) sistem pembelajaran di Indonesia pada segala jenjang tingkatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga jenjang perkuliahan dilakukan dengan medote atau sistem pembelajaran daring.
Pembelajaran daring sendiri adalah proses pembelajaran yang menggunakan jaringan internet yang berbasis pada media elektronik seperti smartphone, laptop dan media lain yang sejenisnya secara online.
Dalam metode atau sistem pembelajaran daring ini pertemuan tatap muka secara langsung dalam proses pembelajaran tidak perlu dilakukan lagi, sebab pertemuan dilakukan secara virtual atau online.
Dari hal tersebut proses pembelajaran daring tentu sangat cocok pada masa pandemi saat ini dikarenakan adanya pembatasan jarak, pembatasan jarak ini juga sesuai dengan arahan dari pemerintah untuk menghindari penyebaran Coronavirus (Covid 19) agar tidak semakin meluas menyebar ke setiap orang atau masyarakat.
Bisa dikatakan manfaat dari pembelajaran daring ini menjadi salah satu pengaruh besar dalam mengurangi angka penyebaran Coronavirus (Covid 19).
Sejauh ini, Coronavirus (Covid-19) menjadi pembicaraan yang hangat di berbagai belahan dunia. Dari awal tahun hingga kini, Covid-19 selalu mendominasi ruang publik.
Dalam waktu singkat, namanya menjadi trending topik, dibahas di sana-sini, dan diberitakan secara besar-besaran di media cetak maupun elektronik.
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) atau yang dikenal dengan Coronavirus adalah tipe baru coronavirus yang menyebabkan penyakit menular kepada manusia.
COVID-19 merupakan penyakit menular yang sangat cepat menyebar, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke orang lain.
Kondisi ini menyerang sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Karena rantai penyebarannya yang sangat mudah dan cepat, serta keterbatasan alat pelindung diri (APD) dan rumah sakit, salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan pembatasan interaksi masyarakat yang diterapkan dengan istilah physical distancing.
Kembali pada proses sistem pembelajaran daring, beberapa pemerintah daerah di Indonesia mulai menerapkan kebijakan untuk meliburkan proses belajar secara tatap muka baik dari jenjang sekolah dasar ataupun bangku perkuliahan untuk menghindari penyebaran Coronavirus (Covid 19), pemerintah daerah mulai menerapkan metode belajar dengan sistem pembelajaran daring atau melalui sistem online.
Kebijakan pemerintah daerah dalam proses pembelajaran daring mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Apalagi pada daerah dengan penyebaran Coronavirus (Covid 19) pada angka persentase terinfeksi yang tinggi. Hal ini juga terkait dengan himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijaksanaan Pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Dampak pandemi ini sangat dirasakan oleh akademisi. Banyak akademisi yang mengeluh bahwa pembelajaran secara daring ini tidak efektif. Minimnya akses internet dan kurangnya ketersediaan laptop/handphone merupakan kendala yang paling banyak dihadapi oleh siswa.
Mengingat banyaknya siswa dan mahasiswa yang tinggal di daerah yang infrastruktur komunikasinya kurang baik, ketersediaan jaringan sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran. Bahkan sampai ada siswa pada jenjang tingkatan sekolah yang rela naik turun gunung yang terjal untuk mendapatkan jaringan internet yang stabil.
Tak hanya itu, siswa dan mahasiswa juga kesulitan dalam memahami materi. Keterbatasan siswa untuk bertatap muka langsung dengan guru dan dosen, berkomunikasi, dan berkreasi menuntut siswa dan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dalam memahami materi dan mengerjakan tugas. Seharusnya siswa dan mahasiswa memperoleh penjelasan dan pemahaman materi yang lebih detail dan mendalam.
Selama proses pembelajaran daring, banyak siswa dan mahasiswa yang mengeluh bahwa mereka sulit berkonsentrasi karena lingkungan di rumah mereka kurang kondusif. Terkadang siswa dan mahasiswa juga merasa ngantuk dan bosan selama kegiatan pembelajaran.
Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua dari siswa dan mahasiswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif.
Misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah bagi siswa dan bangku perkuliahan bagi mahasiswa.
Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa proses anak dalam pembelajaran daring itu ternyata tidak mudah, diperlukan tingkat kesabaran yang sangat besar.
Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara agar proses pembelajaran secara daring dapat mereka lakukan dengan baik. Dari hal ini orang tua juga harus mendukung dan memberikan perhatian lebih agar proses pembelajaran secara daring tidak menjadi beban, yang semesti harus menjadi proses pembelajaran yang mudah dimengerti dan dipahami.
Guna mengefektifkan kegiatan pembelajaran daring, guru atau bahkan dosen perlu memberikan proses pembelajaran yang lebih kreatif dalam menyajikan konten pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa dan mahasiswa.
Tugas yang diberikan oleh guru dan dosen sebisa mungkin tidak membebani siswa dan mahasiswa. Siswa dan mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas handphone harus lebih diperhatikan dan perlu dicarikan solusi agar dapat menerima pembelajaran seperti teman-temannya.
Orang tua juga harus berperan aktif untuk mendukung selama proses pembelajaran daring dilakukan. Untuk siswa dan mahasiswa yang kurang mampu harus diberikan subsidi lebih untuk membeli paket internet.
Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah atau kampus dalam bangku perkuliahan di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring.
Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan dalam berlangsungnya proses pembelajaran secara daring ini.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut.
Kerjasama yang baik antara guru, dosen, siswa, mahasiswa, orangtua dan pihak sekolah maupun kampus menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif dilakukan pada jenjang sekolah dan bangku perkuliahan.
Berbagai saran di atas dapat menjadikan inspirasi bagi semua orang terutama pihak pemerintah, sekolah, kampus, guru, dosen, dan orang tua siswa atau mahasiswa. Harapannya, dengan melaksanakan saran ini pembelajaran daring akan berjalan lebih efektif.
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan pelaksaanaan new normal yang ingin diberlakukan oleh pemerintah secara penuh. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru, dosen, siswa dan mahasiswa yang saling berinteraksi secara langsung.***