Pangkalpinang, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama Kepala Cabang Bank Sumsel Babel, Rofalino Kurnia, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Babel, Irman menjadi narasumber dalam program Ku Cinta Babelku yang disiarkan langsung oleh In Radio 97.6 FM, Senin (31/5/21).
Dengan tema “Manfaatkan Pekarangan Rumah, Jahe Merah jadi Komoditas Menjanjikan”, dipandu oleh Penyiar In-Radio, Jo Fandi, orang nomor satu di Babel ini memperkenalkan sekaligus mengimbau masyarakat untuk membudidayakan jahe merah di pekarangan rumahnya sebagai komoditas yang menjanjikan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Erzaldi Rosman menjelaskan program jahe merah selain sebagai tanaman pengganti/subtitusi komoditas unggulan lain, juga merupakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di saat pandemi Covid-19, serta sebagai upaya optimalisasi pertanian dalam rangka meningkatkan nilai tukar petani di Bangka Belitung.
Lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa komoditi yang didorong dan tawarkan untuk ditanam oleh masyarakat. Tak hanya satu, tetapi beberapa komoditi harus ditanam petani sebagai strategi saat menunggu komoditi lain panen. Salah satu komoditi itu adalah jahe merah yang programnya sudah dijalankan sejak satu tahun lalu.
Tentunya agar masyarakat semangat untuk menanam harus ada buyer/offtaker yang siap menampung hasil dari para petani dan itu sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan menggandeng PT Berkah Rempah Makmur dan bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel dalam pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Oleh sebab itu, harapannya para petani selalu semangat untuk mendukung program ini. Ke depan, dalam rangka optimalisasi pemerintah akan melakukan hilirisasi produk para petani serta digitalisasi pertanian sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih kepada para petani.
“Kesempatan ini betul-betul harus kita manfaatkan. Kita harus memajukan petani, jika petani kita maju, insyaAllah negara kita pun kuat,” harapnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Irman menerangkan dalam program jahe merah ini setiap petani akan menanam 300 polibag jahe yang cukup ditanam di pekarangan rumah.
Dari 10 juta KUR pembiayaan yang dikucurkan oleh Bank Sumsel Babel, setiap petani akan menerima berupa bahan siap tanam senilai 9 juta rupiah dan uang tunai satu juta rupiah sebagai biaya perawatan.
Estimasi dari 300 polibag yang ditanam jika mengikuti prosedur dari PT Berkah Rempah Makmur, maka akan menghasilkan hingga 3 kilogram jahe merah per-polibag atau sekitar 900 kilogram. Dengan harga jual terendah yang sudah ditetapkan yaitu Rp 19.050 maka akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar 12 juta rupiah.
Sementara itu Kepala Cabang Bank Sumsel Babel, Rofalino Kurnia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atas inisiasinya menggunakan Bank Sumsel Babel untuk menjalankan program jahe merah dalam rangka menjalankan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini.
Ini masih terbuka lebar untuk masyarakat yang akan mengajukan, karena saat ini kuota KUR di Bank Sumsel Babel untuk masyarakat masih ada sekitar 500 miliar rupiah.***