Konsultasi Pembentukkan BNN Di Daerah, Ketua DPRD Bateng Konsultasi Dengan Jendral Bintang Satu

Bangka, Swakarya.Com. Ketua DPRD Bangka Tengah, Me Hoa mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional Kota Pangkalpinang dalam rangka kunjungan kerja untuk konsultasi terkait pembentukan BNN di daerah.

Dalam kunjungan tersebut, Me Hoa bertemu langsung dengan Kepala BNN Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Pol M.Z Muttaqien didampingi Kepala BNN Kota (BNNK) Pangkalpinang AKBP Noer Wisnanto di ruang rapat BNNK Pangkal Pinang, Selasa (9/11).

Pada kesempatan itu, Me Hoa mengaku ingin belajar banyak tentang langkah apa saja yang harus dilakukan untuk pembentukan BNN di daerah, mengingat saat ini di kabupaten Bangka Tengah belum memiliki lembaga yang menangani narkoba secara khusus seperti BNN.

Dalam kedatangannya, kepada Kepala BNNP Bangka Belitung dan Kepala BNNK Pangkalpinang, Me Hoa mengaku memiliki harapan dan mimpi untuk menghadirkan BNN di Bangka Tengah.

Hal tersebut diungkapnya seraya menjelaskan situasi terini terkait kasus-kasus narkotika yang merebak di Bangka Tengah.

Disamping itu, Muttaqien pun menjelaskan bahwa situasi kasus narkotika di Bangka Belitung khususnya Bangka Tengah cukup tinggi.

“Bagaimana tidak, ditahun 2020 saja jumlah narapidana kasus narkotika di rutan dan lapas sebanyak 115.934 orang dan pada tahun 2020 di Babel sebanyak 1.377 orang,” kata Jenderal bintang satu itu.

Kemudian, ia menambahkan bahwa dalam kurun satu tahun saja jumlah orang yang meninggal akibat narkotika sebanyak 107.071 orang atau 293 orang per hari.

“Fantastis, angka yang bukan main-main,” tambahnya.

Namun, di sisi lain kami (BNNP) juga terus berupaya melakukan program rehabilitasi kepada para pecandu dan korban penyalahguna narkotika.

Muttaqien menjelaskan, Jumlah penyalahguna yang direhabilitasi di BNN dan komponen masyarakat tahun 2018 sebanyak 15.263 orang dan pada 2019 sebanyak 7.889 orang. Adapun Babel sendiri ditahun 2019 hingga 2021 sebanyak 1.144 orang.

Muttaqien juga memaparkan, bahwa data napi berdasarkan perkasus di seluruh lapas yang ada di Babel yang kami himpun dari Kanwil Kemenkumham kasus narkotika menduduki peringkat pertama di seluruh lapas, dengan angka 1.377 atau 67 persen dari total jumlah warga binaan.

“Jadi, angka-angka itu harus kita tekan, bu,” katanya.

Sementara, Kepala BNNK Pangkal Pinang, AKBP Noer Wisnanto membenarkan apa yang telah dijelaskan oleh Kepala BNNP Babel, Muttaqien.

Noer menjelaskan, bahwa semakin hari kasus narkotika semakin beragam modus. Bahkan, belum lama ini disalah satu perairan Sungai Selan Bangka Tengah, tim gabungan BNNP dan jajaran serta Bea Cukai berhasil mengamankan setidaknya sebanyak enam orang tersangka.

Bahkan kata dia, dua dari enam tersangka merupakan berstatus mertua dan menantu.

“Tak tanggung, mereka menyelundup narkotika jenis sabu dari luar pulau Bangka sebanyak lebih dari satu kilogram,” katanya.

Namun, disamping itu BNN juga berupaya mengedepankan langkah pencegahan dan rehabilitasi bagi mereka yang ingin pulih dari penyalahgunaan narkotika.

Noer menambahkan, BNN bukan serta merta memberantas para bandar dan kurir, namun juga mencegah kepada mereka yang belum terpapar dan merehabilitasi yang terlanjur menjadi korban.

“Itu yang harus ditekankan kepada masyarakat, seperti yang telah dijelaskan oleh pak Jenderal tadi,”tambahnya.

Pada konsultasi itu, Me Hoa berjanji akan segera menindaklanjuti dengan cara berkoordinasi kepada pihak terkait khususnya di internal DPRD terkait rencana pembentukan BNN di Bangka Tengah.

Me Hoa juga ingin memberikan layanan kepada masyarakat yang ingin rehabilitasi maupun melapor ke BNN namun kendala jarak dan waktu.

Namun, jika BNN hadir di Bangka Tengah maka diharapkan dapat menekan laju penyalahgunaan maupun peredaran gelap barang haram itu.

Me Hoa mengakhiri konsultasi dengan berkomitmen secara lisan untuk ikut andil memberantas narkoba dan menyatakan perang terhadap narkoba atau War On Drugs.

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait