Pangkalpinang, Swakarya.Com. Terlihat ratusan masyarakat Bangka Selatan mendatangi Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menuntut pemberhentian Kapal Isap Produksi (KIP) milik PT Timah Tbk, Rabu, 11 November 2020.
KIP yang beroperasi di perairan Kampung Padang dan Kampung Nelayan dinilai terlalu dekat dengan wilayah tangkap nelayan sehingga berkurangnya hasil tangkapan nelayan di desa tersebut.
Tampak hadir menemui para pendemo Sekda Babel, Naziarto didampingi Polda serta Satpol PP.
Sekda Naziarto meminta agar pengunjuk rasa dapat menyampaikan tuntutannya secara tertulis agar disampaikan kepada Gubernur.
“Ada nggak tuntutannya secara tertulis, biar nanti disampaikan kepada Gubernur, jadi tahu apa yang diinginkan,” kata Naziarto kepada pendemo.
“Sampai disini dulu, yang jelas bahwa aspirasinya sudah kita paham, dan tuntutan ini akan kami sampaikan kepada Gubernur supaya Pak Gubernur berkomunikasi dengan PT Timah,” ungkapnya.
Adapun tuntutan tertulis masyarakat Bangka Selatan di wilayah Toboali khususnya Kampung Padang dan Nelayan antara lain:
“1. Kami minta aktivitas kapal isap di wilayah Toboali Kampung Padang dan Kampung Nelayan segera hengkang sebelum ada kepastian dari masyarakat yang terdampak.
2. Kami minta Bapak Gubernur segera berkoordinasi dengan PT Timah Tbk dan aparat penegak hukum dalam melakukan pemberhentian terhadap kapal isap sebelum terjadi konflik horizontal.
3. Apabila tuntutan kami tidak ditanggapi oleh pihak-pihak terkait maka kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami masyarakat Kampung Padang dan Kampung Nelayan, Sukadamai Bukit dan sekitarnya tidak bertanggung jawab”.
Penulis: Burhanudin