Indonesia Harus Gencarkan PSBB Demi Tangani Covid-19

Penulis : Nopa Laura, Mahasiswi Sosiologi FISIP UBB

Swakarya.Com. Upaya penanganan Corona atau Covid-19 telah banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu gagasan untuk memutuskan perkembangan mata rantai virus.

Namun, setiap harinya pertambahan jumlah kasus masyarakat yang positif, meninggal dan sembuh mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Pada tanggal 18 April 2020, teracatat 2.256.884 yang positif dalam kasus dunia. Adapun di Indonesia teracatat 6.248 orang yang positif, 631 orang sembuh dan 535 orang meninggal dunia.

Hal ini menjadi kekhawatiran bagi setiap pemerintah baik pusat maupun daerah. Begitupun sebaliknya menjadi kepanikan untuk masyarakat di setiap daerahnya. Dengan demikian masyarakat melakukan berbagai mekanisme yang tepat untuk diterapkan masyarakat dalam membasmi virus ini.

Mulai dari social distancing, physical distancing, lock down,dan lain sebagainya. Imbauan dirumah aja telah diberlakukan bagi seluruh masyarakat Indonesia, dimana 32 Provinsi telah terpapar oleh virus corona.


Namun dari beberapa upaya yang dilakukan seperti social distancing, banyak pro dan kontra yang terjadi dalam menanggapi imbauan yang dilakukan oleh pemerintah ini. Pada saatnya dalam Media Indonesia.com menyampaikan bahwa WHO memberikan usulan untuk ubah frasa social distancing menjadi physical distancing.

Hal ini di upayakan untuk menjernihkan pemahaman perintah untuk tetap dirumah selama wabah virus corona (Covid-19).

Seiring dengan hal itu, dalam melaksanakan cara yang dianjurkan mempunyai banyak hambatan dalam penarapannya salah satunya disebabkan karena rendahnya disiplin masyarakat.

Berbagai upaya pendisiplinan dilakukan oleh masyarakat dengan menganjurkan masyarakat untuk tidak melakukan kontak fisik, menjaga kebersihan dan rutin mencuci tangan. Hal ini menjadi cara yang sebenarnya harus mampu diaplikasikan dalam mencegah bersama.


Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah semakin hari memiliki tingkat kecemasan dalam mengklaim berbagai upaya pecegahan. Melihat masih rendahnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat indonesia dalam melindungi diri dari penyebarann Covid-19 ini, pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal ini bertujuan bukan untuk melarang melainkan untuk membatasi gerak dan interaksi masyarakat secara berlebihan. Seperti yang disampaikan oleh Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Penanganan Covid-19 bahwa ketidakefektifan physical distancing di sebabkan karena rendahnya disiplin di tengah masyarakat.

Dengan demikian pemerintah memperkuat strategi dasar dalam lingkup penangan Corona ini. Melakukan gerakan imbauan seperti “gerakan masker untuk semua”. Gerakan ini bertujuan untuk memberi imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker baik itu masker kain atau masker medis.

Upayanya sebagai cara pencegahan atau memperlambat penularan bahwa faktor pembawa virus dalam penyakit ini adalah manusia.

Kemudian melakukan penelusuran kontak secara intensif sebagai upaya pengenalan beberapa gejala yang dimiliki oleh masyakat yang terkena virus.

Melakukan rapit test secara optimal, seperti yang disampaikan oleh Achmad Yurianto bahwa sebanyak 450 ribu kit rapid test disediakan.

Selain itu pemerintah juga memberi imbauan dalam memperkuat strategi dasar dengan mengedukasi dan menyiapkan secara mandiri agar melakukan isolasi mandiri secara baik dan tidak stigmasi masyakarakat yang sedang melakukan isolasi secara mandiri.

Namun akan hal itu pemerintah juga imbau masyarakat untuk melakukan isolasi dirumah sakit agar lebih terjamin, bahwa pada saat ini sebanyak 18000 relawan medis dan non-medis telah mendaftar dan 200.000 APD segera didistribusikan.

Ini lah beberapa upaya dan imbauan yang dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat bisa melaksanakan secara baik gerakan masker untuk semua yang diharapkan mampu memutus mata rantai penularan yang disebabkan oleh virus.

Selain besar harapan pemerintah untuk masyarakat mampu bekerja sama dalam meningkatkan disiplin yang baik dengan melaksanakan physical distancing secara baik dan efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait