Kediri, Swakarya.Com. Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) Kota Kediri sukses menggelar festival dan seleksi Sepak Bola Anak U-10 dan U-12 di Lapangan Putra Utama, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, Minggu (17/07).
Kegiatan tersebut diikuti 8 tim dari Generus LDII di Kecamatan Pesantren, Kecamatan Kota, Kecamatan Mojoroto, dan Pondok Wali Barokah Kota Kediri.
Acara tersebut juga dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua Umum PSSI Kota Kediri Edy Hendro, tiga pilar Kecamatan Kota, dan tiga pilar Kelurahan Rejomulyo dengan ratusan supporter dari warga LDII di Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Mas Abu (sapaan akrab Wali Kota Kediri, red) memberikan apresiasi kepada FORSGI Kota Kediri dan DPD LDII Kota Kediri yang telah menyelenggarakan kegiatan Festival Sepak Bola U-10 dan U-12.
Ia berpesan supaya pelatih dan orang tua selalu memperhatikan nutrisi dan gizi anak-anaknya terutama yang menjadi pemain bola.
“Saya titip, para pemain bola ini betul-betul diperhatikan makanannya, gizi dan proteinnya, sebab itu akan membantu membentuk otot-otot yang baik dan kuat, seringlah mereka dikasih makan sayuran, jangan terus dikasih junk food, makanan sehat dan bergizi itu tidak harus yang harganya mahal, hanya perhatikan gizi seimbangnya dan super food, yaitu makanan yang banyak mengandung gizi” ujarnya.
Bahkan jika perlu tambahnya, para pelatih dan official club bola jika mau konsultasi masalah gizi, Pemerintah Kota Kediri siap memfasilitasi.
“Kami ada dokter gizi khusus, kami siap memfasilitasi bagi warga LDII bertempat di Balai Kota Kediri, tujuannya supaya tidak salah dalam memberikan gizi untuk anak, terutama calon-calon atlet ini,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan supaya pelatih tidak hanya mengajarkan lari dan teknik fisik saja, tapi juga perlu mendidik menjaga sportivitas dalam bertanding, tidak ada kecurangan yang terjadi dalam pertandingan.
“Lusa saya memberikan arahan untuk KONI dan Atlet Kota Kediri, dalam semua permainan dan atlet Kota Kediri boleh menang dan boleh kalah, asalkan hanya dengan cara yang terhormat, tidak boleh suap wasit untuk menang curang,” jelasnya.
“Semua atlet yang mengikuti pertandingan itu sudah berlatih keras, jangan kecewakan mereka dengan kecurangan dan bermain curang, hati- hati, itu dosa besar dan ada balasannya,” pungkasnya.
Ketua Umum PSSI Kota Kediri Edy Hendro berharap, pembinaan FORSGI ini tidak hanya berhenti di usia 10 dan 12 tahun saja, namun berlanjut di usia jenjang selanjutnya sampai bisa memunculkan pemain sepak bola profesional tingkat internasional.
“Terima kasih FORSGI Kota Kediri, pembinaan atlet ini harus terus berlanjut, semua akan menjadi jariyah bagi kita semua yang mendukung dan melaksanakan acara ini, lahirnya pemimpin bangsa yang baik ya akan diawali dari sini,” ujarnya.
Saat ini jelasnya, PSSI Kota Kediri bekerjasama dengan Persik Kediri menjaring pemain lokal sebanyak 80% dari pemain club, “saya berharap generasi LDII lah yang menjadi pemain lokal itu,” imbuhnya.
Ketua LDII Kota Kediri Agung Riyanto, mengapresiasi kegiatan FORSGI ini sebagai kegiatan yang mewadahi bakat – bakat sepak bola masyarakat Kota Kediri, terutama warga LDII, sehingga dapat memunculkan Generasi Penerus yang berbakat sepak bola dan berkarakter.
“Saya berharap FORSGI selalu berperan dalam pembinaan atlet sepak bola, mengantarkannya sampai di tingkat Internasional,” pungkasnya.