Toboali, Swakarya.Com. Bunda Pendidikan Anak Usia Dini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi berikan 6.450 eksemplar Majalah Pendidikan Usia Dini (MAUDI) kepada delapan kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan.
Bertempat di Gedung Serba Guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (19/11/20) pertemuan Bunda Melati dengan Perwakilan Lembaga PAUD se-Bangka Selatan dalam rangka pendistribusian MAUDI yang merupakan program unggulan Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Terbitnya MAUDI untuk dijadikan dorongan kepada para pendidik untuk bisa menulis suatu karya. Harapannya, tulisan yang dibuat mampu menginspirasi orang lain serta, substansi dari MAUDI menjadi alat pembelajaran bagi anak-anak PAUD dan bunda PAUD dalam meningkatkan pemahaman fungsi dan tugasnya.
Baca Juga: Momen Makan Siang Jadi Ajang Tukar Pikiran Ibu Melati dan Manajemen Warjo
Bunda Melati dalam sambutannya mengatakan, anak-anak akan menjadi pengganti kita di masa depan, semoga di tahun 2025 nanti, anak-anak yang saat ini di tingkat PAUD menjadi generasi emas Indonesia yang berkarakter baik, kokoh, tangguh, dan berdaya saing tinggi.
“Kapasitas otak manusia akan berkembang maksimal hingga 80% pada usia PAUD. Di usia ini justru yang perlu diajarkan adalah pembentukan karakter seperti bertanggung jawab, tertib, mengucapkan terima kasih, minta tolong, dan minta maaf,” tambahnya.
Keberadaannya di Bangka Selatan hari ini bukan hanya untuk pendistribusian MAUDI, tetapi juga untuk melihat dan menyemangati bunda-bunda PAUD di Kabupaten Bangka Selatan sekaligus menindaklanjuti hasil rapat koordinasi tingkat provinsi Bunda PAUD Holistik Integratif (HI) yang beberapa waktu lalu dilaksanakan.
Baca Juga: Yusmiati Mulkan Lantik 89 Bunda Paud
“Kemudian saat ini, kami menindaklanjuti dengan monitoring dan evaluasi. Bahkan, pemerintah pusat pun turun mengawasi kinerja kita melalui pokja-pokja Bunda PAUD,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Ketua Pokja Bunda PAUD Prov. Kepulauan Babel, Yunani; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, Sumardi; dan Perwakilan Pokja Bunda PAUD Kabupaten Bangka Selatan.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, bersama delapan OPD terkait, peran penting ada pada bunda PAUD yang menjadi fasilitator di lapangan,” tutupnya.***