Asyik…, UBB Berikan Kouta Gratis untuk Pembelajaran Daring

Merawang, Swakarya.Com. Rektor UBB Dr. Ibrahim, MSi., launching subsidi kuota internet gratis untuk pembelajaran daring kepada semua mahasiswa yang masih aktif, dosen dan tenaga pendidik selama masa pandemi COVID-19, bertempat di ruang rapat Gedung Rektorat, Kampus Terpadu UBB, Rabu (22/4) pagi.

Menurut Wakil Rektor I Dr. Nizwan Zukhri launching subsidi kuota ini dimaksudkan untuk mendukung pembelajaran daring selama covid-19 dan program tim Satgas Covid-19 UBB.

Selain subsidi kuota gratis, akan dilakukan juga pembagian sembako dalam program “UBB Peduli Mahasiswa Kos” khususnya kepada mahasiswa yang berasal dari luar Babel dan tidak bisa mudik.

“UBB Peduli Covid-19 ini, besok (Kamis, 23/4) juga akan melaksanakan penyerahan sembako kepada mahasiswa yang berada di kos,” kata Nizwan.

Lebih lanjut, Nizwan menjelaskan terkait subsidi kuota internet gratis yang disalurkan melalui provider Telkomsel ini dapat digunakan mahasiswa dengan menggunakan kartu prabayar yang telah aktif dan mengisi form pada link yang telah ditentukan.

“Yang terdaftar itu ada sebanyak 2.800 mahasiswa dan pendaftaran tetap masih kita buka sampai saat ini, mahasiswa akan mendapatkan kuotanya sekitar 10-15 GB, sedangkan dosen sekitar 15-20 GB,” terangnya.

Dikatakan Rektor UBB, dilaunchingnya subsidi kuota gratis tersebut sebagai bentuk kepedulian pimpinan dan sivitas akademika UBB yang terkena dampak Covid-19 untuk memfasilitasi mahasiswa agar tetap fokus belajar dari jarak jauh, serta menindaklanjuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kebijakan belajar dari rumah (study from home).

“Kami atas nama Pimpinan Universitas Bangka Belitung mengucapkan selamat belajar dari jarak jauh, dan Alhamdulillah kalau kita perhatikan hari ini proses perkuliahan atas nama Ibu Firlya Rosa dari mata kuliah teknik mesin bisa berjalan dengan aplikasi yang didukung oleh Telkomsel,” tuturnya saat video conference dengan dosen, mahasiswa dan perwakilan provider Telkomsel.

Selain itu, Ibrahim juga mengatakan ini adalah momentum bagi kita untuk mengidentifikasi seberapa kesiapan UBB ketika menghadapi era disrupsi teknologi dan disrupsi kampus.

“Saat ini kita dihadapi pada suatu kondisi yang memberikan semacam refleksi besar, bahwa kita memang harus segera menyiapkan diri untuk memasuki satu proses pembelajaran yang tidak selalu berorientasi kepada tatap muka, tetapi juga berorientasi kepada digitalisasi,” terang Ibrahim.

Menyingkapi hal tersebut, UBB dan para sivitas akademika akan segera mempelajari dan mengevaluasi langkah-langkah kedepan untuk siap menghadapi era disrupsi dan digitalisasi, dengan memperbaiki sistem dan proses pembelajaran, serta menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. (Rls/Ags/Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait