*Fendi ajak penegak hukum tindak penambangan TI rajuk ilegal yang semakin hari kian marak
Bangka, Swakarya.com. Maraknya aktifitas puluhan tambang in konvensional (TI) rajuk ilegal yang beroperasi di sepanjang Pantai Rebo, membuat Kades Rebo sedikit kesal.
Pasalnya, aktifitas ilegal yang katanya mendapat restu dari sejumlah masyarakat setempat membuat pihak desa selalu dijadikan kambing hitamnya.
Seperti halnya yang diutarakan oleh Kepala Desa Rebo, Fendi, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (16/7) terkait maraknya aktifitas penambangan TI rajuk di Pantai Rebo.
Fendi menegaskan, perihal aktifitas TI rajuk yang dibiarkan bebas menambang ini, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apapun kepada penambang untuk menambang di Pantai Rebo.
“Intinya kami dari pihak desa tidak pernah mengeluarkan izin, rekomendasi atau mengambil fee disitu,” katanya.
Berkaitan dengan sikap aparat desa yang terkesan mendiamkan aktifitas TI rajuk itu merajalela beroperasi, Fendi meminta untuk tidak mengkambing hitam manis aparat desa atas TI rajuk ilegal yang beroperasi di dekat Pantai Rebo.
Karena menurut Fendi, secara kasat mata, instansi terkait termasuk aparat penegak hukum di daerah ini juga terkesan mendiamkan aktifitas TI rajuk itu.
“Tapi aparat melihat juga, seharusnya kita ini jangan tuduh menuduh,” katanya.
Untuk itu, Fendi mengajak instansi terkait serta aparat penegak hukum daerah ini untuk sama sama bertindak menertibkan penambangan TI rajuk yang semakin hari kian marak.
“Kalau memang mau ditertib, yok sama sama kita tertibkan,”ajaknya.
Ditambahkan Fendi, aparat Desa Rebo sebetulnya enggan mempermasalahkan penambangan tersebut asalkan mengantongi izin. Namun untuk yang tidak mengantongi menambang diminta mengurus izinnya sehingga legalitas penambangannya jelas.
“Kalau ada izinnya, silahkan nambang, tapi kalau tidak ada izinnya, ya tertibkan lah,” tambahnya.
Disinggung terkait pasir timah hasil eksploitasi penambangan TI Apung di Pantai Rebo siapa yang menampungnya, Fendi mengaku tidak tau.
“Kita tidak tau kemana larinya, apa ke smelter atau kemana kita ngak tau. Soalnya mereka ngak pernah ngasih tau kita,” katanya. (Lio)