Bakam, Swakarya.Com. Guna mendorong tercapainya cita-cita swasembada daging di provinsi Bangka Belitung, Komisi II DPRD Babel secara berkala lakukan peninjauan lapangan temui calon penerima hibah bibit sapi.
Kali ini yang di sambangi oleh Komisi II DPRD adalah kelompok tani – ternak Suka Makmur di desa Bakam, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, (10/8/2021). Tujuannya untuk memastikan kesiapan penerimaan bantuan hibah sapi sekaligus mendapatkan masukan-masukan terkait usulan penganggaran pada program kegiatan yang sama ke depan nya.
“Tujuan Kami datang ke desa Bakam ini untuk melihat kesiapan kelompok penerima bibit sapi, terkait kelompok penerima, kesiapan pakan, kandang dan lainnya,” ujar, Adet Mastur Ketua Komisi II DPRD Babel.
Bersama Adet Mastur, hadir sekretaris dan anggota komisi II, Arbiyanto, Heryawandi, SE, Mansah, S.Th.i, Warkamni, Aryanto, SH, MH, Junaidi Foe dan H. Mulyadi. Robongan di terima Kades Desa Bakam beserta ketua kelompok tani – ternak suka makmur.
Masih dalam kesempatan yang sama, Heryawandi, SE, anggota komisi II yang turut serta dalam peninjauan tersebut mengungkapkan kalau masyarakat kurang berminat dengan jenis sapi peranakan ongole (Sapi PO) yang telah di usulkan dalam RKA/RAPBD saat ini.
“Itu sudah di cantum kan dalam RKA/RAPBD, kalau masih bisa di rubah, ya di rubah. Karena masyarakat kurang menginginkan sapi jenis ini (Sapi PO)”. Ungkap politisi partai Golkar ini.
Hal tersebut diamini oleh anggota komisi II lainnya, Warkamni. Untuk diketahui, kelompok tani – ternak Suka Makmur di desa Bakam memiliki 25 anggota dan telah berpengalaman dalam pengembangbiakan sapi namun masih kekurangan dari segi permodalan. Kelompok tersebut termasuk merupakan calon penerima bantuan bibit sapi bergulir yang akan serahkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, ketua kelompok tani – ternak, Manshur mengaku telah mengatahui segala persyaratan dan siap menerima bantuan bibit sapi jika dihibah kan kepada kelompoknya.
“Iya, sudah mengetahui semua syaratnya. Seperti sudah punya kandang, sudah tersedia rumput. Tapi kami lebih menyukai sapi bali,” harapnya.***