Bangka, Swakarya.Com. Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka akan menyulap pemukiman kumuh padat penduduk di nelayan satu Sungailiat dengan melakukan pembangunan peningkatan kualitas pemukiman kumuh skala kawasan di daerah itu.
Dana sebesar Rp13 miliar yang bersumber dari APBN Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Prasarana Wilayah Provinsi Babel ini diharapkan mampu merubah kawasan tersebut menjadi kawasan ekonomi kerakyatan bagi daerah ini lewat konsep yang dicanangkan.
Bupati Bangka, Mulkan didampingi Wakil Bupati, Syahbudin dan Kajari Bangka, Kapolres Bangka, Ketua DPRD serta sejumlah unsur forkopimda melakukan peletakan batu pertama pembangunan peningkatan kualitas pemukiman kumuh skala di kawasan Nelayan 1 Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu (10/6).
Pada kesempatan itu, Bupati Bangka mengapresiasikan atas apa yang diraih oleh daerah ini sehingga pihak Kementrian dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia menggelontorkan dananya untuk daerah ini dengan membangun kawasan kumuh lewat kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh skala kawasan.
“Dengan adanya kegiatan peningkatan kualitas pemukiman kumuh skala ini, tentunya dapat memberikan suatu warna yang baru bagi masyarakat, khususnya wilayah Nelayan 1 Sungailiat,” katanya.
Menurut dia, lewat pembangunan ini, masyarakat setempat dapat merasakan dampak atas pembangun tersebut dan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat.
“Kami dari Pemkab Bangka hanya memfasilitasi untuk menyediakan lahan-lahan yang akan direnovasi ataupun dibenahkan, seperti sarana jalan untuk memasuki dari akses yang ditujukan,” katanya.
Mulkan berharap program peningkatan kualitas pemukiman tersebut dapat berkelanjutan, bukan hanya sekali saja.
“Seperti masih ada di beberapa titik daerah yang masuk dikatagorikan kumuh, seperti di kawasan Air Hanyut Sungailiat. Dan ini akan kami investarisir lagi nantinya, apakah ada masyarakat tersebut yang belum memiliki tempat tinggal yang belum layak,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Dinas PUPR Babel, Maika mengatakan program peningkatan kualitas pemukiman ini akan merubah wajah baru bagi daerah itu dan menjadi kebanggaan warga Sungailiat, khususnya kampung Nelayan 1.
“Konsep program tersebut, sebelumnya dilakukan rembuk terlebih dahulu, seperti apa maunya karakter masyarakat. Kalau masyarakat nelayan maka ekonominya harus ke perikanan. Tetapi intinya dari ke 8 sektor itu haruslah dituntaskan. Seperti akses jalan masuk yang kecil, kita perlebar sehingga akses keluar masuk lebih leluasa,” katanya.
Dia juga mengatakan, untuk lokasi yang dibangun ini nantinya akan disediakan tempat sampah serta sumber sarana air bersih ditambah Ruang Terbuka Hijau dan tempat bermain anak anak.
“Mudah-mudahan kontrak kerja peningkatan kualitas pemukiman kumuh skala ini dapat dituntaskan dalam 10 bulan kedepan,” katanya.
“Program Kotaku ini juga telah mendidik masyarakat dalam pembinaan sosial pendidikan ekonomi kreatif. Jadi Kami (PUPR Babel) bukan hanya membangun fisik dan infrastruktur saja, tetapi meningkatkan terhadap pendapatan masyarakat setempat,” katanya.
Sementara itu, salah satu pemilik lahan setempat, H Nono mendukung program Kotaku untuk meningkatkan kualitas pemukiman kumuh skala, terutama di kawasan Nelayan 1 Sungailiat ini.
“Kurang lebih sekitar 900 meter persegi saya hibahkan lahan untuk mendukung program tersebut. Semoga dengan program Kotaku ini dapat membuat Kampung Nelayan 1 Sungailiat ini semakin lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Lio