Meningkatkan Potensi Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Peradaban Di Masa Pandemi

Penulis: Sasro Samosir, Mahasiswa UBB
           

Swakarya.Com.Pendidikan adalah suatu bentuk proses dasar perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha pengembangan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan serta tindakan proses, cara, perilaku dan sikap yang mendidik. Pendidikan layak dimiliki oleh setiap orang atau kelompok guna mampu memberi dan mengembangkan ajaran yang diberikan serta mampu mewujudkan cita cita atau harapan seseorang untuk mencapai kesuksesan.
           

Pendidikan seseorang dengan orang lain berbeda beda tergantung bagaimana manusia itu menyikapi dan memahami ajaran pendidikan yang diperolehnya, berbagai tingkat pendidikan yang dimiliki yaitu adanya pendidikan dari Sekolah Dasar, SMP,SMA, Dan Pendidikan Perguruan Tinggi.
             

 Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini bahwa Pendidikan  sangat penting di dunia, karena manusia yang memiliki pendidikan akan memiliki kesempatan yang tinggi untuk dapat membangun Negara yang lebih maju.

Tetapi selain pendidikan, karakter pun sangat diutamakan dalam menyikapi kehadiran didalam kehidupan pekerjaan karena orang-orang tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah mereka raih, melainkan juga pada karakter pribadi dari setiap orang dan akan dapat menentukan pertahanan hidup dalam mencapai suatu kesuksesan.
            

Pendidikan karakter adalah adalah salah satu sikap pendidikan yang berdasarkan pada tindakan, sikap dan perilaku yang dimiliki oleh manusia untuk memanusiakan manusia itu yang sebenarnya kearah yang lebih baik dan berguna bagi lingkungan sekitar maupun bagi bangsa dan Negara.

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini bahwa tingkat pendidikan yang berkarakter di sekolah masih dianggap rendah dan mementingkan aspek yang kognitif dibanding sikap psikomotoriknya. Sebagai pendidik yang berkualitas dan ideal harus mampu berperan aktif untuk meningkatkan bagaimana sikap, etika, atau tingkah laku yang baik untuk bangsa dan Negara.
            

Dunia pendidikan pada saat ini telah berbeda dari segi kondisi, aktivitas serta pengajaran dari pengajar atau guru pendidik, karena selama satu tahun lamanya terjadi krisis pandemic Covid-19 yang terus berlangsung hingga pada saat ini.

Pandemic Covid-19 yang telah membawa perubahan baru terutama pada proses tingkat pendidikan secara global, dimana pendidikan yang dilakukan pada saat ini berbasis teknologi dengan belajar dirumah masing masing. Terutama Indonesia pada saat ini penggunaan teknologi no 4 didunia.

Indonesia yang sudah melaksanakan pendidikan secara daring selama hampir dua tahun lamanya hingga waktu yang dijalankan oleh pemuda pemuda Indonesia, namun dimasa pandemic ini banyak tantangan dan hambatan dilakukannya pendidikan secara daring ini hingga pendidikan karakter yang dimiliki generasi generasi ini semakin menurun dan lemah akibat pendidikan yang tidak seperti biasanya dilakukan di sekolah sekolah maupun pendidikan tinggi.

Pendidikan karakter anak anak disekolah atau perguruan tinggi menjadi lemah akibat banyak masalah yang terjadi yaitu seperti ekonomi keluarga yang rendah, semakin berfokus pada pekerjaan yang dilakukan akibat semakin sedikitnya jadwal proses belajar mengajar secara daring dilakukan, pengaruh dari perkembangan teknologi gadget yang dimiliki oleh anak anak atau pemuda dibanding membaca buku sehingga semakin lemah dan rendah dalam proses belajar disekolah.

Pandemic Covid-19 ini telah membawa generasi pemuda Indonesia menjadi lemah dan malas dalam melakukan proses belajar dirumah karena dalam proses belajar dirumah masing masing telah mengacu pada kebebasan anak tanpa ada ikatan dari guru atau dosen serta kebebasan dari ikatan orangatua yang tidak bisa mendidik anak dengan baik sehingga dari mentalitas, karakter anak anak atau generasi menjadi lemah dan akan mencari kenikmatan hidup yang lebih enak atau berada pada zona nyaman.

Peradaban dimasa pandemic merupakan suatu keadaan anak anak atau generasi dalam menyikapi dan menjalankan pendidikan ini secara daring yaitu dirumah masing masing guna untuk mencegah penyebaran Corona Virus-19 ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam isi Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa pembelajaran daring/jarak jauh difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virus corona dan wabah Covid-19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, dan mahasiswa sesuai dengan minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan fasilitas belajar di rumah.

Berbagai Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru atau dosen. Tegas Nadiem Makarim mengatakan bahwa Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti guru hanya memberikan pekerjaan atau tugas saja kepada peserta didik atau mahasiswa, tetapi juga ikut berinteraksi atau berkomunikasi yang baik sehingga dapat membantu siswa atau mahasiswa perguruan tinggi dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.

Guru tetap perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya meskipun tidak dari dalam ruang kelas.

Proses meningkatnya Potensi Karakter dalam pendidikan dimasa pandemic ini tidaklah mudah karena banyak tantangan dan pengaruh negative akibat jangka waktu proses belajar secara daring yang sudah terlalu lama baik pengetahuan, wawasan, aktivitas anak anak sekolah saat ini telah lemah dan hampir menyerah.

Namun, untuk melakukan pemulihan kembali bahwa strategi dalam peningkatan pendidikan karakter akan dilakukan dengan cara Meningkatkan Penanaman Integritas yang tinggi.

Strategi ini dapat dilihat berdasarkan Perpres No 15 Tahun 2017 yang merupakan suatu penanaman nilai yang mendasar pada perilaku anak anak dalam upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya baik dalam tindakan, pekerjaan, pola pikir, wawasan, maupun perkataan serta memiliki kesetiaan dan komitmen yang tinggi terutama pada nilai nilai kemanusiaan yang bermoral serta mental.

Mental anak anak akan mampu bertahan serta akan kembali untuk menerapkannya bagi proses pembelajaran yang nantinya dilakukan pendidikan secara offline. Pengutan karakter yang berintegritas ini akan meliputi tanggungjawabsebagai generasi bangsa dan Negara serta lebih aktif dalam kehidupan social yang melalui pada konsistensi dalam mencapai suatu kebenaran.

Strategi meningkatkan pendidikan karakter yang selanjutnya yaitu adanya ketahanan, utuh dan menyeluruh. Strategi ini akan mampu mewujudkan pendidkan berkarakter yang tinggi apabila tidak ada pengaruh dari kondisi lingkungan dan proses belajar.

Proses belajar secara daring saat ini dapat dibandingkan bahwa tenaga pendidik atau guru lebih banyak memberikan tugas sekolah dibanding pengajaran yang layak, sebab lebih mementingkat profesi secara mandiri dibanding pengajaran sebagai tanggung jawabnya kepada anak anak.

Dalam pembentukan karakter ini kompetensi yang dimiliki anak anak atau mahasiswa yang unggul tidak akan terwujud apabila lingkungan pendidikan yang belum efektif dalam proses belajar disekolah atau Perguruan Tinggi baik dalam prestasi, mentalitas serta mental mereka akan berbeda dan berubah turun drastic.***           
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar