Masyarakat Basel Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19

Toboali, Swakarya.Com. “Semakin merah, semakin kita serang,” tegas Gubernur Erzaldi di lokasi vaksinasi di Kelenteng Simpang Telkom, Toboali Bangka Selatan, Rabu (18/08/2021).

Kompak bersama Forkopimda, kali ini Gubernur Erzaldi mengunjungi Toboali untuk meninjau lokasi pelaksanaan Vaksinasi bagi masyarakat umum dalam rangka penanganan penyebaran Covid-19, bersama Kapolda Babel, Anang Syarif dan Danrem 045/Gaya, M. Jangkung.

Tampak lokasi vaksinasi hari ini dipadati warga yang antusias ingin mendapatkan vaksin. Dihadapan mereka, Gubernur Erzaldi menjelaskan bahwa vaksin dalam 2 hingga 3 hari ke depan akan dimulai di lokasi Tcare untuk menambah percepatan vaksinasi pada masyarakat.

Orang nomor satu di Babel ini mengungkapkan bahwa pemerintah baik itu Kapolda, Danrem serta Forkopimda terus mendorong pemenuhan kebutuhan vaksin.

“Seperti saat Kapolri berkunjung ke Babel, Pak Kapolda menyampaikan langsung kepada beliau mengenai kebutuhan kita akan vaksin ini. Mudah-mudahan vaksin terus datang dari pusat untuk menyelesaikan vaksinasi kita di Babel,” ungkapnya.

Diketahui untuk Bangka Selatan, telah disiapkan 600 vaksin untuk tiga titik. Jika ditambah dengan Pulau Lepar, jumlahnya mencapai 1000 vaksin.

“Keberadaan vaksin ini memang tergantung pusat, tetapi kita bersama tetap berupaya agar vaksin datang ke Babel lebih cepat,” harapnya.

Dikatakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, vaksin untuk Provinsi Bangka Belitung dibeberapa cluster akan lebih diperbanyak dan dipertimbangkan pelaksanaannya berdasarkan daerah dengan jumlah masyarakat terpapar paling tinggi.

Lebih lanjut dikatakannya, Bangka Selatan saat ini masuk PPKM Level 3 dan telah banyak yang meninggal dunia. Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa ini bukan berarti kegagalan dari Satgas Bangka Selatan.

“Ini mungkin belum kenceng saja digasnya,” ungkapnya dengan nada memotivasi.

Gubernur Erzaldi tak bosan menjelaskan kepada masyarakat dalam kesempatan ini, untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, agar jika Satuan Tugas (Satgas) tracking atau vaksin, dirinya bahkan hingga meminta tolong kerjasama dari masyarakat.

“Saya mengimbau kepada masyarakat, jangan sampai tidak mau di tracking apalagi menolak,” ungkapnya.

Pulau Lepar Menjadi Target

Usai giat di lokasi vaksinasi di Kelenteng Simpang Telkom, Gubernur Erzaldi Rosman juga akan berkunjung Pulau Lepar. Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten agar selalu berkonsolidasi dengan Pemprov. Babel dan pihak-pihak terkait termasuk TNI/ Polri karena bekerja melawan Covid-19 ini tidak bisa sendiri-sendiri.

“Konsolidasi, sinergi dan kerja sama ini sangat penting,” tegasnya.

“Hari ini juga akan ke Pulau Lepar untuk melaksanakan tracking dan vaksinasi karena masih banyak masyarakat Babel yang sakit tapi belum diketahui apakah positif Covid_19 atau tidak,” ungkapnya menjelaskan bahwa tujuan ke Pulau Lepar adalah melakukan tracking.

Masyarakat diimbau untuk mau di tracking , jika masih banyak yang positif maka kita akan meningkatkan isoter. Terlebih jika ada keluhan sakit-sakit dengan keluhan demam awer (salah satu penyakit musiman yang dipercaya oleh masyarakat Pulau Lepar).

Dukungan juga diberikan Bupati Bangka Selatan dengan menyiapkan beberapa lokasi Isoter sesuai dan kapasitasnya juga sudah cukup baik.

“Tetapi akan kita tambah dengan kedatangan kapal Isoter,” ungkapnya jika memang dibutuhkan. Kapal isoter akan merapat di Pelabuhan Sadai, jika memang ditemukan banyak yang positif.

Gubernur mengingatkan bahwa Varian Delta sudah masuk ke Belitung. Varian ini, dijelaskannya harus lebih cepat diantisipasi dan diperketat karena penyebarannya sangat cepat. Sehingga diakuinya bahwa suplai vaksin akan lebih diutamakan di Belitung.
Dalam seminggu ini, satgas yang sudah dibentuk akan diserbukan ke Belitung, khususnya Satgas Vaksin. Setidaknya 15 persen vaksin dialihkan ke Belitung dan vaksin pengganti akan segera disiapkan untuk di Bangka.

Mengantisipasi penyebaran varian ini, Gubernur Erzaldi mengaku berencana menutup sementara bandara, tetapi masih perlu koordinasi dengan pemerintah setempat karena mempertimbangkan konsekuensi yang juga harus diantisipasi, seperti pengiriman barang, keaktifan kegitan vaksin juga membutuhkan dukungan transportasi.

“Yang terpenting, mengurangi mobilitas masyarakat di Belitung,”pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait