Lawan Corona, Di Bulan Suci Ramadhan

Penulis: Rizky Amanda, Mahasiswa Ilmu Politik Fisip UBB

Swakarya.Com. Ramadhan ialah bulan yang suci dan penuh ampunan bagi umat islam yang menjalankannya, bulan yang sangat dinantikan oleh setiap umat muslim. Karena bulan yang berbeda dengan bulan yang lain, dibulan ini pintu maaf dibuka luas bagi setiap umat muslim untuk berdoa dan meminta ampunan kepada Allah SWT.

Setiap tahun umat muslim pasti sangat meriah saat menyambut bulan suci ramadhan. Namun Ramadhan ditahun ini agak sedikit berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya. Mengapa? Karena dunia saat ini sedang dalam cobaan melawan wabaw Virus Corona atau COVID-19.

Semua kegiatan keagamaan atau kegitan yang mengundang kerumunan saat ini tidak di anjurkan oleh pemerintah.Pemerintah menyarankan masyarakatnya untuk tetap dirumah saja atau melakukan isolasi dirumahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona itu sendiri. Dengan ini Kegiatan keagamaan seperti sholat tarawih khususnya yang di laksanakan setiap bulan Ramadhan tidak bisa dilaksanakan dimasjid dan dapat dilakukan di rumah saja.

Tindakan ini dilakukan agar menghindari kerumunan yang dapat menyebabkan sebuah menularan virus Corona atau COVID-19 itu sendiri.


Dalam menghadapi ujian wabah sangat ini yang tentunya bagi seorang muslim dalam menghaapi kondisi yang demikian memiliki sikap yang jelas.

Sikap seorang mukmin dalam menghadapi kondisi ini tentu mendahulukan prasangka baik terhadap Allah SWT. Bahwa apa yang terjadi ketentuan Allah yang sarus kita terima. Sebagai konsekuensi ketundukan dan kepatuhan.

Maka bagi mungkin tidak ada ungkapan terbaik yang diucapkan selain keridhoannya. Sembari menyadari bahwa, musibah tidak akan datang kecuali ada sebab yang melatarinya. Apakah itu dosa, atau memang ujian untuk menambah kadar keimanan kita. Hanya Allah SWT yang mengetahui semua ini.

Ujian itu kepastian, lambat atau cepat kadar iman pasti akan di uji, kualitas iman yang hanya bisa bertambah dari diri seseorang, apabila kita ridho terhadap ketentuan Allah tersebut. Sikap seorang mukmin adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah seluruhnya, karena ialah yang hama mengetahui segala sesuatu.

Namun percayalah dalam setiap cobaan tersebut Allah pasti telah menetapkan sesuatu yang memiliki hikmah dibaliknya. Sesuatu yang kita jalankan mungkin baik menurut kita melihat dari segii prosesnya, tetapi tidak baik menurut Allah dari sisi hasilnya.

Karena itu kita yang sebagai umatnya hanya menjalankan sebuah perintah dan prosesnya, sedangkat yang menilai hasilnya itu hanya Allah SWT.


Wabah adalah cobaan yang bisa menguatkan apabila kita bisa memetik hikmat didalamnya, bahwa ujian yang datang dari Allah itu bukan untuk melemahkan, akan tetapi merupakan alat menambah daya bagi keimanan seseorang.

Orang yang dianugerahkan pada kenikmatan dunia, bukan berarti Allah menyayanginya. Pun sebaliknya, siapa yang ditimpa musibah bukan berarti Allah mehinakannya. Akan tetapi kedua hal tersebut hanya masa yang di pergilirkan bagi manusia.

Semua kondisi itu amat mudah bagi Allah untuk mengubah putaran rodanya, dan sangat muda pula bagi Allah melakukannya. Ujian itu ibarat seperti seorang ayah bagi anak, tugasnya adalah mengingatkan, dan menuntun agar tetap pada jalan yang semestinya.

Tapi yang pasti, yang harus kita yakini sebagai bagian dari akidah yang sohih, bahwa apapun yang Allah tetapkan ta ada makhluk yang bisa merubahnya.

Namun ketahuilah bahwa Allah itu maha adil, keadilannya mampu mengukur beban ujian yang sanggup dihadapi oleh iman setiap orang. Karena Allah telah pastikan bahwa tidak akan ada yang menzolimi oleh ketentuan Allah. Sebab itulah Allah pastikan satu hal bahwa ujian itu, namun yang lebih penting untuk menjadi perhatian.

Selain kita menghadapi cobaan wabah, kita juga akan menghadapi cobaan dibulan Ramadhan. Bahwa bisa jadi kita akan melewati dua kondisi ini dalam waktu yang bersamaan.
Ramadhan pada hakikatnya merupakan ujian kesabaran yang menuntut umat muslim untuk mensikapi keberadaannya dengan kesungguhan.

Perlu kita ketahui bahwa sabar itu ada tiga macam yaitu, sabar dalam melaksanakan ketaatan terhadap Allah SWT, sabar dalam meninggalkan sesuatu yang haram, dan sabar dalam menghadapi takdir yang terasa menyakitkan.

Menariknya lagi bahwa ketiga bentu sabar diatas, semunya terdapat didalam amalan puasa. Dalam Puasa tentu saja ada bentuk untuk kita melakukan ketaatannya, misalnya menjauhi hal-hal yang diharamkan, dalam puasa Ramadhan sesorang juga berusaha bersabar dalam berbagai hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri dari rasa lapar, dahaga, dan lemahnya badan.

Itulah mengapa alasan umat muslim sangat senang dalam menyambut bulan suci tersebut, amalan puasa bisa diraih pahala tak terhingga sebagaimana kita selalu sabar.

Kesempatan yang hanya bisa diperoleh oleh umat muslim dalam satu tahun sekali untuk bisa melaksanakan Puasa Ramadhan.


Seorang ulama sunni beraliran mazhab Hambali yaitu Ibnu Rajab Al Hambali menyebutkan “puasa adalah sebagian dari ujian kesabaran”. Oleh katena itu siapa yang bersabar dari cobaan wabah, dan juga sabar dalam menjalan perintah puasa, menahan diri dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT, maka keduanya akan mendapatkan pahala tanpa batas sebagaimana yang telah tertera dalam firmannya Allah SWT.

Cobaan atau ujian wabah dan puasa Ramadhan, keduanya merupakan cobaan dan ujian yang mengantarkan kita untuk selalu bersikap sabar dalam kondisi apapun. Karena keduanya terdapat pahala yang dijanjikan oleh Allah, sebuah ganjaran pahala yang jumlah bilangannya tidak terhingga.

Bertemunya dua cobaan ataupun ujian antara wabah dan puasa Ramadhan, justru merupakan tantangan baru di puasa Ramadhan tahun ini bagi kita yang beriman agar untuk lebih semangat dalam meraih pahala yang berlimpat ganda yang memang telah disiapkan bagi orang yang senantiasa sabar dan tawakal atas ketentuan Allah SWT.

Dan jangan kita jadikan adanya wabah ini suatu alasan atau hambatan bagi kita dalam menjalankan puasa Ramadhan di tahun ini. Dengan hati yang ikhlas, sabar dan kuat Insyaallah kita semua bisa diberikan oleh Allah kekuatan dalam menjalankan semua Ini, Aminn.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait