Toboali, Swakarya.com. Ketua Komisi II DPRD Babel Adet Mastur, berkeinginan untuk menjadikan Kabupaten Bangka Selatan sebagai prioritas produksi Padi sawah terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang di ketuai oleh Adet Mastur, didampingi anggota Komisi II yakni Edi Junaidi Foe dan Mansah melakukan peninjauan langsung ke areal persawahan yang ada di desa Kepoh kecamatan Toboali kabupaten Bangka Selatan, kamis (15/07/2021) kemarin.
“Karena fokus ke swasembada beras, jadi seluruh potensi-potensi sawah yang ada di Babel harus kami tinjau dahulu, mana yang berhak untuk mendapat kan anggaran”, kata Ketua komisi II Adet Mastur, di sela-sela peninjauan ke areal persawahan di desa kepoh, kamis (15/07/2021).
Untuk diketahui, desa kepoh yang terdiri dari tiga dusun, dengan jumlah penduduk sekitar 2500 jiwa, terdiri dari 826 KK. Dimana mayoritas penduduk desa kepoh berprofesi sebagai petani. Adapun lahan persawahan yang dikelola masyarakat petani didesa Kepoh sekitar 350 hektare.
Keberhasilan petani didesa kepoh, mendapat apresiasi dari komisi II DPRD Babel, pasalnya, petani didusun parit dua desa kepoh telah berhasil produksi Padi 8 ton dalam satu hektare, sedangkan petani desa kepoh produksi Padi sekitar 5-6 ton per hektare.
Tak hanya itu, menurutnya, untuk pengembangan produktivitas tanaman Padi ladang akan difokuskan di sekitar wilayah Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat.
“Ini kan berhasil, ini menjadi catatan bagi kami khususnya Bangka Selatan, kita jadikan prioritas untuk Padi sawah”, kata, Adet Mastur Ketua komisi II.
Berbagai keinginan petani di desa kepoh, seperti masalah irigasi, bibit padi, pintu-pintu pembagi air ke sawah. Selain itu, para petani didesa kepoh juga menginginkan bantuan bibit Padi berjenis infantri 32, sebab bibit infantri 32 lebih tahan terhadap hama dan lebih bagus jika dibandingkan dengan bibit infantri 42.
Udayasa, Kepala Desa Kepoh berharap, adanya perbaikan saluran irigasi di kawasan persawahan di Desa Kepoh kecamatan Toboali Bangka Selatan, sehingga produksi lahan sawah tersebut dapat lebih optimal dan baik.
“Masalah irigasi dapat terselesaikan dengan tuntas, sehingga petani menanam itu tidak ada halangan Karena kendala sekarang itu di air, pengaturan air yang belum bisa dikendalikan, ini kan Sawah Tadah Hujan”, harapnya.***