Manggar, Swakarya.Com. Menggabungkan antara daya kreatifitas dengan kekayaan potensi alam untuk melahirkan produk-produk bernilai ekonomi, itulah yang disebut dengan ‘kolabor-aksi’.
Dan, adalah seorang Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi yang menggaungkan ‘kolabor-aksi’ itu di Provinsi Babel. Bukan hanya sekedar tagline belaka, namun juga jadi aksi nyata Dekranasda, terutama menyangkut suntikan dana dari Pusat yang disusun sejak 2018.
Dijelaskan Melati Erzaldi, Provinsi Babel memang sudah memiliki RPIP (Rencana Pembangunan Industri Provinsi) yang disusun tahun 2018, sehingga Pemerintah Pusat siap menggelontorkan DAK untuk kabupaten dan kota di Babel yang bakal dipakai untuk membantu perkembangan UMKM dan usaha kreatif lokal.
Dan, salah satu yang berpeluang mendapat program DAK dari Pusat adalah pendirian sentra batik di Belitung.
“Ini bentuk sinergitas, jika kita bekerja sendiri-sendiri tidak bisa, tetapi jika kita berkolabor-aksi dan bersinergi, maka akan lebih maju dan lebih mudah berjalannya,” ungkap Melati Erzaldi saat penutupan kegiatan Pelatihan Batik Mangrove di Desa Mekar Jaya, Kabupaten Belitung Timur, Sabtu (12/06/2021).
Nah, terkait ‘kolabor-aksi’ tersebut, pelatihan demi pelatihan terus dilakukan untuk membekali ilmu kepada para pelaku UMKM serta memotivasi mereka untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Bangka Belitung, seperti yang juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur (Beltim) bagi para pengerajin batik di Batik Mangrove.
Di Beltim, kata Ketua Harian Dekranasda Beltim, Drs. Liantim yang sekaligus menjabat sebagai Kepala DPMPTSP dan Perdagangan Beltim bahwa dengan kolaborasi antara Dinas dan Dekranasda, mereka berencana akan membangun sentra batik di Desa Lenggang, Gantung Belitung Timur.
“Kami telah mensosialisasikan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dan mendapat sambutan baik,” ungkapnya.
Rencana pembangunan sentra batik ini merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian di desa tersebut. Terpilihnya Desa Lenggang dikarenakan sesuai dengan tematik desa ini yang lekat dengan Laskar Pelangi.
Dirinya menjelaskan bahwa sentra batik ini akan dikolaborasikan dengan wisata Laskar Pelangi, dan ibu-ibu pengerajin batik dari desa ini akan menjadi salah satu kelompok pionirnya.
“Setelah menyerap ilmu dari Pak Widodo asal Jogja yang menjadi narasumber untuk membimbing metode-metode membatik, tentunya memperkuat kreatifitas ibu-ibu,” ungkapnya.
Dengan memberikan pelatihan pengolahan bahan-bahan dari alam, diharapkan para pengerajin mampu mengombinasi produk batik dan potensi alam lokal seperti mangrove, serta metode pewarnaan alami yang disebut indigotin.
Diakuinya, kehadiran kedua kali Melati Erzaldi ke Desa Mekar Jaya artinya memberi perhatian khusus. Terlebih atas rencana pembangunan sentra batik di Belitung Timur.
Menanggapi ini, Melati Erzaldi berharap ketika Belitung Timur ingin mengangkat pariwisatanya, maka harus ada nilai tambah yang ditawarkan.
Sehingga terkait rencana sentra batik yang menjadi rumah dari para pelaku kerajinan batik se-Belitung Timur, Menurut istri orang nomor satu di Babel ini akan menambah ketertarikan pengunjung.
“Masyarakat sudah memiliki ketertarikan usaha, pemerintah harus siapkan program usahanya dan saya mendukung ini,” pesannya.***