Keren! Mahasiswa Polman Babel Bikin Mesin Produksi

Sungailiat, Swakarya.Com. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, mendorong dan menantang langsung para pelajar dan mahasiswa untuk menciptakan mesin, atau alat untuk mempermudah produksi. Metode ini cara gubernur untuk embentuk karakter mereka untuk eksis di dunia industri.

“Memang kita harus menantang mereka dalam arti positif. Para pelajar dan mahasiswa jika tidak ditantang dan didorong untuk berkreasi, mereka akan menjadi sosok yang lemah atau terlalu menerima apa adanya,” ungkap Gubernur Erzaldi usai mendengarkan presentasi singkat dari 4 mahasiswa Politeknik Manufaktur Negeri (Polman) Babel di Ruang Pertemuan Polman Babel, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Senin (14/2/2022).

Gubernur Erzaldi mengapresiasi para mahasiswa ini, karena mereka akhirnya mempresentasikan gambar tiga mesin yaitu mesin pengupas kacang mete, mesin pemotong purun, dan mesin pembersih purun yang pernah dimintanya kepada Polman Babel, khususnya kepada mahasiswa penerima beasiswa program Pemprov Babel.

“Terbukti dalam pemberdayaan mahasiswa kita, Beberapa alat sudah tercipta sebagai program pengabdian kepada masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, alat-alat yang diproduksi tersebut dapat dikomersilkan demi mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Babel, tetapi proses ini diharap mendapat nilai tambah bagi sumber daya manusia (SDM) karena berani memulai selagi menempuh pendidikan.

“Dengan diproduksi mereka, 1menambah pengalaman, kreativitas. Hubungan mereka dengan masyarakat juga semakin dekat, sehingga ketika mereka lulus, mereka bisa langsung terjun ke lapangan. Ini tujuan berdaya saingnya, bahwa anak-anak kita juga bisa memproduksi sendiri, asal di dorong saja,” ungkapnya.

Mesin-Mesin Ini Diproduksi Maret

Salah satu mahasiswa Polman Babel Mahyudi Darusman, menyebutkan jika projek yang dirinya kerjakan bertepatan dengan penyusunan tugas akhir semester ini. Bersama temannya, Fahrul Andre, dirinya mendesain mesin ini atas anjuran dosen pembimbing Dedy Ramdhani Harahap, yang memberikan solusi untuk mengerjakan tantangan dari Gubernur Erzaldi sebagai tugas akhirnya.

“Kami mengabil judul ‘Mesin Pengupas Jambu Mete’ bekerja sama dengan mahasiswa yang memperoleh beasiswa dari program pemerintah provinsi,” jelas mahasiswa semester akhir Polman Babel itu.

Diakui Mahyudi, desain yang dikerjakan memakan waktu cukup lama, berkisar selama satu minggu dengan kesulitan pada fasilitas komputer, sehingga gambar rancangannya selesai cukup lama. Ia bersyukur projek ini akan dikerjakan pada Bulan Maret sesuai arahan orang nomor satu di Babel itu.

“Tantangan lagi bagi kami sebagai mahasiswa yang notabene masih belajar untuk mengerjakan projek ini, karena Pak Erzaldi minta projek ini selesai sebelum bulan puasa atau empat minggu lagi,” ungkapnya.

“Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin mengerjakan ini karena tentunya kami dibantu oleh para dosen dan tenaga kerja di Polman Babel,” ujarnya menambahkan.

Rancangan mesin ini memang telah mendapat persetujuan, terlebih untuk membantu UMKM yang memproduksi kacang mete. Mesin ini pula merupakan mesin motor otomatis yang hanya memerlukan operator sebagai petugas memasukkan kacang metenya, sehingga tidak dikerjakan secara manual lagi.

“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya bantuan operasinal produksi mesin ini dari Pak Erzaldi,” ungkapnya.

Selanjutnya, tim perakitan alat terdiri dari empat orang mahasiswa diantaranya Berli agustian, Aditya Pangestu, Veldi Handi Rahmadan, dan Akhmad Hasyim Fikri. Mereka akan membantu hingga mesin di- launching dan siap digunakan.

Sementara itu, mahasiswa lainnya yaitu Rahmayani, juga akan memgerjakan projek mesin pembersih purun, dan Wenti Triningsih untuk projek mesin pemotong purun yang berasal dari Jurusan Teknik Mesin, Prodi D3-Teknik Perancangan Mekanik.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait