Bangka, Swakarya.Com – Puluhan siswa penyandang tuna rungu ikut pesantren Ramadhan Ceria yang digelar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sekolah Luar Biasa (SLB) Sungailiat di sekolah setempat, Senin (13/4).
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 13 sampai 15 April ini berkat kerjasama yang dilakukan oleh pihak SDN LB Sungailiat dengan Yayasan Rumah Qur’an Tuna Rungu Darul Alshom Bangka Belitung.
Disela sela kegiatan berlangsung, salah satu pendiri Yayasan Rumah Qur’an Tina Rungu Darul Alshom Babel, Ustad Edi yang menjadi pemateri saat pesantren Ramadhan Ceria berlangsung mengatakan, kegiatan tersebut untuk yang pertama kalinya dilakukan oleh Yayasan Rumah Qur’an Tuna Rungu kepada pelajar SDN LB Sungailiat dengan tema berbagi ilmu dan kisah inspiratif dengan isyarat.
“Dengan adanya pesantren Ramadhan ceria ini, teman teman tuna rungu dapat mengenal Allah secara utuh, sehingga ibadah yang mereka jalankan dapat dilakukan dengan baik ketika mereka mengenal siapa itu Allah,” katanya.
Bahkan kata dia, kehadiran Yayasan Rumah Qur’an Tuna Rungu Darul Alshom yang berbagi ilmu pengetahuan dengan pelajar SDN LB lewat bahasa isyarat ini disambut baik oleh pihak sekolah, sehingga kedepan direncanakan akan dibuka program khusus disekolah itu, berupa Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA).
“Alhamdulillah, sekarang anak anak tuna rungu ini sudah bisa membaca Al Qur’an dengan bahasa isyarat,” katanya.
Selain itu kata dia, lewat pesantren Ramadhan Ceria ini diharapkan dapat meningkatkan ibadah dan amalan yang dilakukan oleh para siswa SDN LB Sungailiat.
“Kita ajarkan dan beritahu, jika puasa dibulan Ramadhan itu wajib dilakukan. Caranya dengan bahasa isyarat tadi. Hal itu harus diajarkan sejak dini, sehingga kedepan, teman teman tuna rungu bisa mengenal, siapa itu Allah, siapa itu nabi Muhammad dan apa itu bulan Ramadhan,” katanya.
Ditambahkan Ustad Edi, dengan berdirinya Yayasan Rumah Qur’an Tuna Rungu Darul Alshom di Babel ini, masyarakat yang menyandang status tuna rungu bisa mengenal huruf hijaiyah dan bisa membaca Al Qur’an lewat isyarat.
“Tujuan kita cuma satu yakni membumikan Bangka Belitung dengan Al Qur’an isyarat, khususnya tuna rungu,” katanya.
Lanjutnya, kedepan pihaknya berencana melakukan hal yang sama kepada tuna rungu di daerah ini dengan mengadakan pesantren kepada tuna rungu di lima kota yang ada di Babel.
“Semoga apa yang kita lakukan ini, tidak ada lagi teman teman tuna rungu yang ada di Babel buta akan Al Qur’an,” katanya.
Penulis : Lio