Yogyakarta, Swakarya.Com. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para pendidik, hal itu ditambah pada tahun ini Babel akan mengikuti Program for International Student Assessment (PISA). Maka sebagai upaya percepatan, Gubernur Erzaldi Rosman melalui Program Magang Guru mengirimkan para Kepala Sekolah, Kepala Balai dan Guru di Babel untuk mengikuti program magang di SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Bersama Ketua Tim Penggerak PKK Babel Melati Erzaldi, Gubernur bertolak ke Kota Pelajar untuk melakukan penandatanganan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Yogyakarta menggunakan kereta api dari stasiun Gambir Jakarta menuju stasiun Yogyakarta. Turut mendampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Babel M. Soleh, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Babel Ervawi dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Bangka Belitung, Kamis (13/1/22).
Gubernur menyampaikan bahwa kegiatan magang guru di SMA Negeri 8 Yogyakarta ini dilaksanakan sebagai percepatan dalam bidang pendidikan, terlebih khususnya Bangka Belitung pada bulan mei hingga juni tahun ini akan mengikuti PISA. Oleh sebabnya, dalam upaya percepatan itu para guru diharapkan dapat bimbingan dari SMA Negeri 8 dan Dinas Pendidikan Yogyakarta, khususnya dalam hal klinis pembelajaran.
“Menurut kami klinis pembelajaran di SMA Negeri 8 Yogyakarta sangat inovatif dan kreatif, sehingga perlu untuk membimbing guru-guru kami yang akan didorong langsung menjadi sekolah penggerak,” harapnya.
Kehadiran Gubernur dan rombongan guru di SMA Negeri 8 Yogyakarta itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DI Yogyakarta Didik Wardaya, Kepala Balai Pendidikan Menengah Triana Purnamawati, dan Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta Sri Suyatmi.
Kepada para guru di Babel yang akan mengikuti program magang, Gubernur berharap untuk tidak saja fokus pada apa yang dikerjakan, tetapi harus rajin berkomunikasi apabila ada hal-hal yang belum dipahami dan harus kreatif.
“Tidak saja kita meniru, menduplikasi, dan melaksanakan. Tetapi lebih dari itu, harus kita kembangkan dan sesuaikan dengan kondisi daerah kita,” pesannya.
Apabila ada kurikulum, prototipe dan tugas-tugas Balai Pengembangan Teknologi lainnya yang perlu ditindaklantui oleh para guru, agar untuk dibuat perencanaan dan segera dilaksanakan.
Sehingga sebelum kepulangannya ke Babel, Gubernur berpesan agar tiap guru membuat rencana kerja dan akan langsung diimplementasikan di sekolahnya nanti, dan sebagai bahan evaluasi, pihaknya akan mengundang pihak SMA Negeri 8 dan Dinas Pendidikan Yogyakarta untuk menilai hasil inovasi para guru tersebut.
“Saya meyakini, ketika dilakukan kerjasama dengan Disdikepora Yogyakarta, banyak hal yang kita tiru dan implementasikan. Saya merasakan banyak perubahan di dinas pendidikan dan pelaksanaan di sekolah-sekolah” ungkapnya.
Tidak hanya itu Gubernur juga mengapresiasi alumni SMA Negeri 8 yang tetap aware membimbing para siswa yang masih belajar. Menurutnya hal ini merupakan sebuah pembentukan karakter yang patut ditiru.
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 8 Sri Suyatmi menyampaikan rasa bangga karena sekolahnya terpilih oleh Babel menjadi tempat pembelajaran. Namun demikian pihaknya berharap ada sharing hal positif yang ada di Babel untuk kemajuan pendidikan dikedua daerah, terlebih pendidikan di Indonesia.
“Semoga yang didapatkan benar membawa kebaikan, khususnya tata pengelolaan pendidikan khususnya klinis sains dan meningkatkan mutu pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga DI Yogyakarta Didik Wardaya mengatakan program magang dilaksanakan sebagai usaha dan membuktikan bahwa kedua daerah yang ingin maju bersama khususnya dalam bidang pendidikan. Pemprov DI Yogyakarta juga dijelaskannya dalam mengembangkan pendidikan berinovasi melalui berbagai konten dan program.
“Salahsatunya yaitu desain pusat pengembangan bakat istimewa yang merupakan pembinaan bakat siswa secara berkelanjutan. Selain itu pembelajaran berbasis teknologi juga terus dikembangkan, selain program pembentukan karakter wirausaha,” tutupnya.***