Bangka, Swakarya.Com. Masyarakat Penagan yang tergabung dalam Kelompok Lingkungan Bangka Hijau memanfaatkan kolong bekas tambang timah untuk membudidayakan kakap putih.
Budidaya kakap putih dengan sistem Kerambah Jaring Apung ini telah dilakukan sejak 2019 silam.
Budidaya kakap putih di kolong bekas tambang timah ini merupakan program CSR PT Timah Tbk untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Selain itu, program ini juga sebagai upaya mereklamasi lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya.
Ketua Kelompok Lingkungan Bangka Hijau, Sopian mengatakan, budidaya kakap putih ini di dukung penuh oleh CSR PT Timah Tbk, mulai dari pembuatan Kerambah Jaring Apung, bibit, pembuatan pakan atau pelet, dan pembinaan.
Sopian menceritakan, semula pihaknya mengajukan proposal untuk memanfaatkan kolong bekas tambang. Ia tak menyangka proposal itu disambut baik dan terus berjalan hingga saat ini.
Untuk tahap pertama pihaknya membudidayakan sekitar 1500 bibit kakap putih yang rencananya akan siap dipanen pada Januari 2021 ini. Tahap kedua, pihaknya bersama PT Timah kembali menebar 1000 bibit.
“Awalnya dari diskusi karena kita melihat banyak kolong bekas tambang yang tidak dimanfaatkan, akhirnya kita coba masukan proposal lalu disetujui. Semuanya dibantu PT Timah, rencana awalnya untuk nila tapi setelah di cek enggak cocok, ternyata kakap putih yang cocok,” katanya.
Menurutnya, semenjak adanya kegiatan ini memberikan lapangan pekerjaan masyarakat, selain itu mereka juga mendapatakan pengetahuan baru untuk budidaya ikan. Peluang ini, menurutnya kesempatan bagi mereka untuk menambah pengetahuan.
“Adanya program ini kami sangat terbantu, terutama ada lapangan pekerjaan, selain itu kita bisa memanfaatkan lahan ini. Jadi kalau ada yang bilang PT Timah mengabaikan lahan bekas tambang, kami bisa jawab PT Timah tidak mengabaikan karena ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya kakap putih dan ini didukung PT Timah,” katanya.
Menurutnya, selain budidaya kakap putih, PT Timah juga melakukan penghijauan di kawasan ini. ia berharap, program pemberdayaan ini terus berlanjut sehingga semakin banyak masyarakat yang mendapatkan pengetahuan.
“Kami tidak hanya dibekali program ini, tapi kami juga dikasih ilmu misalnya management, terus ilmu membuat pelet dari ikan ruca. Ilmu ini sangat bermanfaat dan bisa kami kembangkan nantinya ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” tutupnya