Pangkalpinang, Swakarya.Com. Melihat tingginya angka positif dan bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dalam beberapa hari terakhir, membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Babel mengambil inisiatif.
Guna menekan laju jumlah kasus virus mematikan tersebut, PMI Babel yang diketuai oleh Abdul Fatah mengadakan pertemuan secara mendadak membahas persiapan salah satu terapi pengobatan covid yakni Plasma Konvalensen.
Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (15/07/2021) di ruang Kerja Wakil Gubernur Babel, Lantai I Kantor Gubernur tersebut di Pimpinan Abdul Fatah Ketua PMI Babel yang juga selaku Wakil Gubernur Babel, dan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Soekarno, dan Perwakilan PMI Kota Pangkalpinang.
Abdul Fatah mengatakan, PMI Babel tengah memikirkan donor Plasma Konvalensen. PMI Babel sudah memiliki data sangat rinci mengenai siapa-siapa yang pernah terkonfirmasi positif covid kemudian dia sembuh.
“Kami akan berkomunikasi dengan mereka (positif covid-red) agar bersedia mendonorkan plasma konvalensennya melalui PMI Babel,” kata Abdul Fatah.
Memang saat ini, untuk di Babel dikatakan Abdul Fatah, masih terkendala di peralatan yang digunakan untuk proses pemisahan antara darah dengan plasma konvalensen.
“Namun PMI Babel akan berusaha untuk melakukan kerja sama dan komunikasi dengan PMI DKI Jakarta. Nanti, kalau kita mengambil darah warga yang akan mendonorkan plasma konvalensen itu, akan kita ambil sampel kemudian kita kirim ke PMI DKI Jakarta. Setelah sampel darah itu memenuhi syarat, baru akan kita panggil si pendonor plasma tersebut untuk diambil darahnya,” ujar Abdul Fatah Ketua PMI Babel.
Untuk pengambilan Plasma Konvalensen, PMI Babel akan bekerja sama dengan RSUD Soekarno di Air Anyir. “Kita harapkan nanti RSUD Soekarno memiliki tempat untuk menyimpan plasma konvalensen itu. Inilah sekarang yang sedang kita gagas dan persiapkan,” tambah Abdul Fatah.
Sementara dokter Andri Nurtito Kabid Pelayanan Darah PMI Babel sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel menyebutkan, terkait dengan donor Plasma Konvalensen, PMI Babel sudah melakukan kunjungan ke PMI DKI Jakarta guna mempelajari bagaimana proses plasma konvalensen mulai dari hal teknis hingga pengelolaan manajemennya.
“PMI Babel punya Sumber Daya Manusia yang sudah dilatih sebanyak 3 orang, dan RSUD Soekarno sudah punya alat apharesis yakni alat yang digunakan untuk memisahkan plasma dari darah. Kalau kita transfusi biasa maka semua darah keluar dinamakan whole blood (darah utuh), tapi dengan mesin ini yang keluar hanya plasma, dan dalam plasma ini ada antibodi yang bisa membunuh virus covid,” jelas Andri.
Selain Plasma Konvalensen, Andri menambahkan, ada beberapa terapi lain yang dapat dilakukan untuk kesembuhan pasien covid, yakni terapi obat, oksigen, infus dan plasma konvalensen.
Andri selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel mengatakan, Dinas Kesehatan akan mendukung adanya inisiatif Ketua PMI Babel untuk donor plasma konvalensen di Bangka Belitung.
“Kita dukung PMI berupa peraturan, karena secara undang-undang plasma ini dikelola PMI. Tentunya kita dukung pula pengelolaan manajemennya bagaimana PMI dan Rumah Sakit bisa melakukan terapi bagi pasien yang dirawat dengan kondisi sedang hingga berat, supaya masyrakat juga bisa menggunakan ini,” ungkap Andri.
Hanya saja, disebutkan dokter Andri, untuk donor Plasma Konvalensen ini masih dalam tahap clinical trial (Uji Klinis), jadi belum bisa ditanggung BPJS, sehingga terapi ini berbayar.(Rilis).