Jenis-Jenis Ketupat, Khas Adat Melayu Pulau Bangka

Oleh: Ryan Hidayat

Ketupat adalah nama yang akrap dikenal oleh masyarakat Melayu di Bangka Belitung yang tidak pernah terlupakan dalam hidangan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta hari raya lainnya.

Dalam membuat ketupat bagi kami kaum melayu adalah sebuah seni. Di mana dalam pembuatan ketupat harus memiliki pengalaman dan pengetahuan lokal, walaupun pengetahuan itu, tergolong umum.

Namun, orang-orang tua kami sering menyebutnya dengan istilah “ilmu katun” yang artinya kurang lebih dapat dipahami dan mudah untuk dipelajari serta dipraktekkan, demikian makna kata petuah dulunya.

Saya belajar membuat ketupat semasa kelas 6 SD, diajar oleh Kakek dari pihak Ayah dan Nenek dari pihak Ibu. Tak semua ketupat bisa saya pelajari hanya 4 jenis yang saya kuasai, yaitu

  1. Ketupat biasa ( bentuk umum ketupat, persegi empat )
  2. Ketupat bawang ( mirip dengan bawang )
  3. Ketupat Jantung ( mirip dengan jantung pisang )
  4. Ketupat Dada Ayam

Dari beberapa jenis ketupat tidak hanya diciptakan serta merta oleh pendahulu atau nenek moyang tanpa ada tujuannya.

Dilihat dari ukuran daun kelapa yang tidak sama, mulai dari panjang dan lebarnya. Untuk itu, dari klasifikasi daun, lebar dan panjang sudah ditentukan jenis atau bentuk apa yang bisa dibuat ketupat berdasarkan ukuran daun dan lebarnya, beginilah penjelasannya;

  1. Untuk daun yang panjang dan lebar bagusnya memang untuk ketupat Persegi dan Jantung, bentuknya sempurna
  2. Untuk daun lebar namun tidak terlalu panjang, bagusnya untuk ketupat bawang
  3. Untuk daun yang panjang namun kecil, bagusnya untuk ketupat Dada Ayam, besar kecilnya bisa disesuaikan dengan panjangnya daun, tak bergantung kepada lebar daun.

Selain cara menjalin, Ilmu dasar buat ketupat adalah melepas daun dari lidi serta mengerat sebagian kecil pinggiran daun agar didapatkan lebar yang simetris. Seni ini lambat laun menghilang seiring malasnya generasi muda untuk belajar, ditambah semakin berkurangnya pohon kelapa.

Agar tetap lestari, perlulah satu bahkan lebih dari anak-anak diberi pelajaran bagaimana mempersiapkan daun kelapa dan cara membuatnya.

Agar supaya kearifan lokal berbasis seni ini tidak hilang atau tetap kita lestarikan sehingga wajib bagi generasi muda belajar membuat ketupat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait