Kelompok Peduli Sesama Salurkan Puluhan Paket Sembako Kepada Warga Kurang Mampu

Bangka, Swakarya.Com. Kelompok Peduli Sesama bersama sejumlah media yang ada di Kota Sungailiat menyalurkan paket sembako kepada warga kurang mampu yang ada di daerah ini, Sabtu (21/10/2023).

Kegiatan bakti sosial yang bertemakan Peduli Kepada Sesama ini sebagai bentuk wujud kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan bantuan terkait naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok.

Disela-sela kegiatan berlangsung, Ketua Kelompok Bersama, Syarif Koharman mengatakan, kelompok ini merupakan wadah berkumpulnya orang orang peduli dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang memang layak untuk dibantu.

“Dalam kelompok ini ada pegawai, pengusaha, mantan pejabat dan juga ada teman-teman beberapa media yang ikut bergabung guna membantu sesama,” katanya.

Ditambahkan dia, kelompok ini sebenarnya sudah lama terbentuk dan sudah beberapa kali membantu warga dengan menyalurkan paket sembako kepada warga yang berhak menerimanya.

Lanjutnya, kegiatan kali ini, sebanyak 50 paket sembako dibagikan kepada warga kurang mampu yang tersebar di sejumlah kota Sungailiat dan sekitarnya.

“Semoga sekecil bantuan yang kita berikan bisa bermanfaat bagi warga yang kita bantu,” jelasnya.

Sambungnya, kelompok ini juga dibantu oleh mantan Ketua DPRD Bangka dua periode, Parulian Napitupulu Ucok dan istrinya Butet Meutia.

“Tentu tidak ada tendensi apapun dalam membantu masyarakat yang memang pantas dibantu. Sebab Bang Ucok dan Ibu Butet memang memiliki kepedulian tinggi terhadap warga masyarakat,” tambahnya.

Sementara beberapa warga yang menerima bantuan merasa terbantu dengan adanya kepedulian dari kelompok Kelompok Masyarakat Peduli ini.

“Terima kasih sekali atas bantuan yang diberikan dan semoga dalam memberi bantuan tidak hanya sekali ini saja, tapi ada kelanjutannya oleh pihak lainnya,” katanya.

Pantauan saat tim berada di lokasi yang ada di Nelayan Satu Sungailiat, salah satu penerima bantuan diketahui menjalani hidupnya di salah satu WC umum yang terdapat di lingkungan tersebut.

“Namanya pak Sahabu, dulu dia sempat tinggal di sekitaran atas air dekat jembatan yang ada di gang bubu. lantaran digusur sekitar 4 tahun yang lalu, pak Sahabu ini memilih tinggal di sebuah WC umum yang ada disini,” kata salah satu warga setempat, Cen Yen.

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait