Centrum Arete Institute Gelar Bincang Publik, “Utopiskah Peran Pemuda?”

MANGGAR, Swakarya.Com. Centrum Arete Institute gelar bincang publik “Utopiskah Peran Pemuda?”.

Dalam diskusi bincang publik yang diselenggarakan oleh Centrum Arete Institute ke-33 bertempat di Join Coffe Manggar Belitung Rabu malam, 15 Juli 2020, menghadirkan narasumber Mathur Noviansyah, ST. M.Eng Kadispora Beltim, Koko Haryanto, S.IP Anggota DPRD Beltim, Dibya Evan Shulur Ketua KNPI dan Bambang Suherly, S.Ikom dari perwakilan Pemuda Muhammadiyah Babel.

Anggota Komisi III DPRD Beltim Koko Haryanto, S.IP dalam acara bincang publik dengan tema “Utopiskah Peran Pemuda? Menyoal Peran Pemuda di Beltim” itu, menyampaikan bahwa peran aktif pemuda sesuai dengan Perda Nomor 17 Tahun 2016 tentang Kepemudaan disebutkan ada 3 peran aktif yang dapat dimainkan oleh pemuda yaitu, pemuda sebagai agen perubahan, pemuda sebagai kekuatan moral, dan pemuda sebagai alat kontrol sosial.

Ia melanjutkan, ketiga hal itu harus diperankan dalam organisasi kepemudaan, sehingga organisasi kepemudaan dapat memberikan sumbangsih bagi perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah tentu harus mendapatkan respon dari berbagai kalangan, terutama kalangan pemuda sesuai peran dan porsinya. 

Kemudian Politisi PBB itu mengajak agar pemuda di era sekarang ini, selayaknya harus memberikan peranan dan kontribusinya bagi kemajuan daerah, menjaga kemajemukan, menjaga adat istiadat dan budaya serta berani mengutarakan pendapat yang berpijak kepada kebenaran.

“Semoga ke depan ini peran pemuda dapat dimaksimalkan untuk bersinergi dengan pemerintah agar dapat tampil dengan kemandiriannya”, harap Koko.

Mathur Noviansyah, ST. M.Eng selaku pihak pemerintah Kabupaten dari Dinas Pemuda & Olahraga mengatakan bahwa OKP di bawah naungan KNPI sebagai wadah yang menyuarakan aspirasi pemuda dalam kontribusinya bagi daerah selayaknya punya program yang jelas, kaderisasi dan pelatihan organisasi yang harus terus berjalan agar KNPI yang bermitra dengan Dispora bisa memberikan bantuan kegiatan kepemudaan tapi tentu harus tepat dan jelas kegiatannya.

“Kami selaku pemerintah posisinya memfasilitasi dan pelayanan untuk kepemudaan sedangkan gerakan dari pemuda dan pemberdayaan pemuda serta kaderisasi itu merupakan rumah tangga KNPI sebagai wadah yang menaungi OKP untuk menjalankan.

Utopia dari pemuda ini sesungguhnya sah-sah saja bangsa ini juga dalam menjalankan pembangunan banyak utopia yang itu bisa diwujudkan apabila punya rencana program  strategis jangka pendek.

Untuk pengentasan kemerataan sosial dan kemiskinan tentu tidak bisa langsung instan perlu ikhtiar dan sinergi dari semua elemen. KNPI harus menunjukkan kualitas sebagai wadah resmi yang menaungi OKP harus tampil jangan melempem. Ajak OKP-OKP berhimpun karena data di dispora itu ada sekitar 28 OKP cuma yang aktif hanya belasan sekitar 72% dan sebagai bagian dari Pemuda harus mampu menjawab utopia-utopia yang ada tersebut menjadi kenyataan,” tegas Mathur.

Sedangkan Bambang Suherly, S.Ikom dari pemuda Muhammadiyah Babel mengatakan, saat ini kontribusi nyata dari pemuda diuji dan dipertanyakan.
Sebagai pelopor dan generasi milenial sejatinya pemuda harus update dan melek teknologi perihal perkembangan yang terjadi saat ini dan akan datang.

Pemuda haruslah mempunyai visi yang jelas, semangat kebersamaan dalam membangun, pembelajar dan harus mengatakan sesuatu kebenaran meski itu pahit,” ucap Bambang.

Estafet kepemimpinan dan kaderisasi serta kegiatan kepemudaan harus dilaksanakan guna keberlangsungan kepengurusan tersebut.

Sementara Dibya Evan Shulur selaku Ketua KNPI Beltim yang sudah akan berakhir sampai pelaksanaan musda kembali dilaksanakan mengatakan bahwa KNPI sudah berusaha dalam berkolaborasi untuk membesarkan OKP-OKP, karena KNPI itu besar karena aktifnya kawan-kawan dari OKP.

“Tentu kita akan membantu setiap program kegiatan yang dilakukan oleh OKP. Kendala kita karena kawan-kawan OKP tidak punya kepengurusan yang semua aktif,” ujarnya.

Sebagai moderator pada kesempatan bincang publik CAI ke 33 ini dipandu oleh Budi Setiawan aktifis Lingkungan Belitong dan diskusi berjalan cair, seru dan lancar dengan pembawaan moderator yang memang kocak dan humoris.

Diskusi tersebut digagas oleh Centrum Arete Institute juga menghadirkan beberapa narasumber Kadispora Beltim, Ketua KNPI Beltim dan Pemuda Muhammadiyah Bangka Beliting, serta dari OKP dan tokoh lainnya yang ikut berbicara terkait isu kepemudaan khususnya yang ada di Beltim, diharapkan dengan kegiatan ini kedepan bisa melahirkan figur baru di organisasi kepemudaan KNPI di Negeri Laskar Pelangi Belitung Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait