Penulis : Adhy Yos Perdana, Formatur HMI cabang Bangka Belitung
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada hari Jum’at 17 Januari 2020 merupakan hari yang cukup bersejarah bagi masyarakat Bangka Belitung Umumnya dan masyarakat Bangka Utara khususnya.
Pasalnya pada hari tersebut DPRD provinsi kepulauan Bangka Belitung beserta gubernur dan wakil gubernur provinsi kepulauan Bangka Belitung gelar rapat paripurna yang cukup spesial yaitu terkait terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten kepulauan Bangka Utara.
Hal tersebut juga di sambut baik dengan penyepakatan oleh 7 fraksi di DPRD provinsi kepulauan Bangka Belitung.
Gubernur Pimpin penandatanganan berkas persetujuan Dalam momentum yang juga turut dihadiri oleh Forum Komunikasi Daerah Percepatan DOB Bangka Utara.
Dengan demikian cukup menerangkan bahwasanya dalam waktu dekat Bangka Utara akan menyongsong babak baru yaitu paradigma pemerataan pembangunan daerah.
Lalu muncullah perspektif sederhana dibalik eforia Bangka Utara sebagai DOB, yaitu Peluang dan tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi di kemudian hari.
Berbicara mengenai Peluang yang akan diperoleh dengan adanya daerah otonomi baru, dalam hal ini kabupaten kepulauan Bangka Utara antara lain sebagai berikut:
Pertama, potensi sumberdaya alam yang selama ini belum tersentuh atau kurang optimal dalam kelolanya sekarang dapat dioptimalkan (pengoptimalan potensi daerah) misalnya potensi pertambangan timah yang melimpah, hasil ikan yang melimpah, atau wisata bahari yang eksotis.
Kedua, stabilitas keamanan dalam masyarakat lebih terjamin ( potensi konflik dapat diminimalisir).
Ketiga, pelayanan birokrasi pemerintah kepada masyarakat sarana Pendidikan, kesehatan atau fasilitas lainnya yang harus disediakan pemerintah guna menunjang kehidupan masyarakat bisa lebih didekat.
Keempat, pemberdayaan berbagai lini masyarakat dapat di tingkatkan, misalnya potensi kerajinan tangan yang ada pada masyarakat, atau produk olahan makanan dapat diberdayakan secara optimal sehingga dapat berpotensi menghasilkan nilai ekonomis dan membentuk karakter dan budaya yang mandiri, serta pemberdayaan di sektor adat budaya dapat di tunjang Secara optimal.
Kelima adalah peranan penting dari berbagai sektor Masyarakat, salah satunya peranan pemuda sebagai pelopor dalam pembangunan daerah tentu bisa lebih dekat lagi, mengurangi pengangguran dan mengoptimalkan potensi pemuda yang ada di daerah. Dan masih banyak lagi manfaat adanya DOB tersebut yang diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan dapat mensejahterakan masyarakat.
Setelah ditinjau dari aspek keuntungan adanya DOB, kita tidak dapat melupakan bahwa terdapat pula aspek tantangan yang harus di hadapi adanya DOB tersebut, antara lain sebagai berikut:
Apakah sudah siap sumberdaya manusia (SDM) yang diperuntukkan dalam mengelola birokrasi pemerintahan Daerah Otonomi baru di daerah Kab. Kepulauan Bangka Utara??
Ini akan menjadi tantangan besar dan PR bersama yang harus segera di Jawab guna pengoptimalan daerah otonomi baru dalam pemerataan pembangunan daerah.