Bangka Belitung Krisis Buku Cerita Rakyat Digital Untuk Anak Milenial

Oleh: Ramsyah, Kader HMI Komisariat UBB

Cerita rakyat adalah cerita yang lahir dimasyarakat dan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Cerita rakyat selalu memiliki ciri khas tersendiri yang menggambarkan keadaan disuatu daerah. Misalnya cerita ikan mas yang yang mengisahkan terjadinya Danau Toba atau kisah Sang Kuryang yang menceritakan terjadinya Gunung Tangkuban Perahu. Hal inilah yang membuat cerita rakyat memiliki nilai historis dan menjadi kekayaan tersendiri didaerah tersebut.

Sama halnya di Bangka Belitung. Provinsi kepulauan yang memiliki pantai indah ini juga banyak menyimpan cerita rakyat yang menarik untuk diulas. Cerita rakyat Bangka Belitung kebanyakan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Umumnya cerita rakyat Bangka Belitung diceritakan oleh orang tua terdahulu kepada anak-anak mereka sebagai sarana hiburan.

Kesimpulan menarik yang dapat ditarik mengapa orang-orang tua terdahulu banyak menjadikan cerita rakyat sebagai hiburan bagi anak-anak mereka adalah karena setiap cerita rakyat banyak terkandung amanat positif yang dapat dijadikan sebagai nilai moral dan bermasyarakat. Seperti halnya cerita “Batu Balai” yang memiliki nilai kesusilaan dan nilai moral terkait perlakuan anak kepada orang tua.

Dewasa ini, cerita rakyat menjadi hal yang hampir terlupakan. Dengan kemajuan teknologi diera digital, anak-anak zaman kini atau biasa kita sebut anak-anak milenial banyak yang tidak mengetahui cerita-cerita rakyat Bangka Belitung. Faktor-faktor yang dapat menjadi alasannya adalah anak-anak zaman sekarang tidak tertarik lagi dengan cerita rakyat, orang-orang tua zaman sekarang sudah tidak menceritakan cerita rakyat kepada anak-anak mereka, dan kurangnya sumber referensi cerita rakyat untuk dibaca.

Sedikitnya sumber bacaan cerita rakyat Bangka Belitung akan berbanding lurus dengan jumlah peminat pembaca serta akan berdampak pada kelestarian cerita rakyat tersebut. Karena umumnya cerita rakyat diwariskan secara lisan, dengan hilangnya budaya membacakan/menceritakan cerita rakyat kepada anak-anak maka perlahan-lahan cerita rakyat Bangka Belitung akan punah. Salah satu kekayaan historis dari Bangka Belitung akan menghilangkan.

Guna mempertahan cerita rakyat, maka solusi pertamanya adalah dengan menuliskan seluruh cerita rakyat menjadi sebuah buku cerita rakyat Bangka Belitung yang nantinya akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dasar hingga ke pelosok desa. Berbarengan dengan peningkatan budaya literasi disekolah maka akan berdampak positif bila buku cerita rakyat menjadi salah satu buku yang dipajang pada rak-rak sekolah atau perpustakaan sebagai bahan bacaan anak.

Mengamati tingkah laku masyarakat diera digital, terutama anak-anak. Garis besar yang dapat saya simpulkan bahwa anak-anak dizaman milenial ini sudah sangat dekat dengan teknologi terutama gawai atau biasa kita sebut gadget. Dewasa ini, gadget sudah pasti menjadi barang yang mendampingi keseharian kita. Sama halnya dengan anak zaman sekarang yang tidak bisa lepas dengan gadget.

Terlepas dari sisi negatif gadget, sisi positif yang diberikan gadget kepada anak adalah mudanya mengakses informasi bermutu. Salah satu contohnya sekarang adalah buku yang berbentuk digital. Dengan bentuk digital buku ini dapat diakses dengan mudah oleh siapapun bahkan anak-anak.

Dari literatur diatas, cara kreatif untuk mendistribusikan dan mempromosikan buku cerita rakyat Bangka Belitung adalah dengan membuat buku cerita rakyat digital. Dengan tingkah laku anak yang kini tidak bisa lepas dari gadget maka adalah cara efektif dan efisien bila dibuat buku cerita rakyat Bangka Belitung digital yang dapat dengan mudah diakses melalui gadget.

Beberapa hal positif buku cerita rakyat digital diantaranya: biaya lebih hemat karena tidak perlu memerlukan percetakan, lebih murah dari buku karena tidak perlu membeli cukup diakses dengan internet, dan yang terakhir adalah hemat waktu dan mudah didapatkan.

Sama halnya dengan buku, buku digital ini juga harus dibuat semenarik mungkin agar anak-anak yang menjadi sasaran pembaca tertarik. Mulai dari desain cover, halaman, gambar, bahkan animasi yang dapat bergerak disetiap halamannya. Semakin kreatif dan menarik buku maka semakin besar pula peluang besarnya minat pembaca.

Bahkan tidak hanya anak-anak, orang tua-pun dapat dengan mudah mengakses buku ini diinternat. Dengan kemudahan sumber buku cerita rakyat Bangka Belitung ini diharapkan budaya menceritakan cerita rakyat kepada anak menjadi terangsang kembali, tidak semakin tergerus oleh zaman. Sisi positif membacakan cerita rakyat kepada anak selain untuk melestarikan cerita rakyat juga dapat menambah kedekatan antara anak dan orang tua. Yang paling penting adalah untuk menanamkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam cerita rakyat kepada anak-anak Bangka Belitung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *