*Hadirkan Direktur SDM PT Timah Tbk dan Ketua IKA UBB sebagai Keynote Speaker
Swakarya.Com. Bakornas LEPPAMI PB HMI menyelenggarakan Diskusi Webinar dengan mengusung tema “Potensi Lahan Pascatambang Berwawasan Wisata Sebagai Peluang Ekonomi Menuju New Normal”, Rabu (10/06/2020).
Webinar tersebut menghadirkan beberapa Narasumber, diantaranya: Muh. Jusriyanto (Direktur Eksekutif Bakornas Leppami PB HMI), Andi Yusti, S.T. (Ketua IKA UBB), dan Ir. Muhammad Rizki, MM. (Direktur SDM PT. Timah, Tbk), serta dimoderatori oleh Cucu Rahmat Hidayat, S.H. (Dir. Bid. Hukum dan Advokasi Lembaga Bakornas Leppami PB HMI).
Mengawali diskusi, Andi Yusti menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada PT Timah Tbk atas upaya yang telah dilakukan oleh BUMN tersebut dalam melakukan reklamasi pascatambang berwawasan wisata. “Kami harap ada optimalisasi kembali mengenai lahan pasctambang ini agar bisa menjadi sektor pariwisata yang jauh lebih baik, yang ikonik,” ujar Ketua IKA UBB.
Reklamasi lanjutnya tidak hanya sekedar menanam pohon, tetapi mengembalikan lagi nilai ekonomisnya sehingga bisa kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Direktur SDM PT Timah Tbk M. Rizki menjelaskan, bahwa dalam menjalankan program-program pascatambang, PT Timah membuka ruang bagi generasi muda yang berminat untuk mengembangkan lahan pascatambang dengan berbagai program dan pola yang dimiliki oleh PT Timah sehingga bisa jadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitarnya.
Tanggung jawab pengembalian lahan eks tambang memang ada di PT Timah, mulai dari eksplorasi, melakukan reklamasi, menyediakan dananya, dan menyediakan programnya. “Di situ ada peluang pengembangan ekonomi yang lebih dari itu, yakni pariwisata,” ujarnya.
Menurut Rizki, reklamasi pascatambang berwawasan wisata selama ini sudah berjalan, namun diakuinya sumberdaya manusia juga harus berimbang dan pola pikirnya harus wawasan wisata.
“Pariwisata itu adalah industri kreatif dan wisata itu tumbuh pesat karena apapun yang disajikan itu menarik. Banyak hal yang bisa kita lakukan pascatambang, tapi berfikirnya harus ekonomi, mendatangkan sesuatu, layak jual. Wisata tidak mesti hutan, pantai, itu semua tergantung dari bagaimana kita merubah pola pikir. Ini membutuhkan kreativitas, inovasi dan marketing. Dari tidak ada “pasar ” membuatnya menjadi ada,” paparnya.
Direktur Eksekutif Bakornas Leppami PB HMI Muh. Jusrianto mengatakan, pengembangan lahan pascatambang berwawasan wisata sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitarnya membutuhkan SDM yang handal.
“Makanya dibutuhkan pelatihan-pelatihan, baik softskill maupun hardskill kepada masyarakat di sekitarnya sehingga memberikan dampak yang positif, karena dengan partisipasi masyarakat terhadap pengerjaan lahan pascatambang, masyarakat akan lebih peduli untuk sama-sama menjaga lahan tersebut,” pungkasnya.
Di akhir diskusi, Cucu Rahmat Hidayat selaku Moderator menyimpulkan bahwa lahan pascatambang sangat berpotensi berwawasan wisata, tapi perlu kerjasama semua pihak, masyarakat, dan tokoh masyarakat juga tidak kalah ambil peran dalam hal ini.
Muh. Jusriyanto pun di akhir diskusi merekomendasikan beberapa hal, diantaranya:
1. Sudah menjadi tanggung jawab perusahaan, pemerintah, dan stakeholder lainnya untuk bersinergi melakukan pemulihan lahan pascatambang;
2. Lahan pascatambang diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitarnya, untuk itu diperlukan SDM yang mumpuni untuk mengembangkannya melalui pelatihan;
3. Kembalikan kondisi awal lahan pasctambang sehingga peternakan bisa dikembangkan di lahan pascatambang
4. LEPPAMI siap berpartisipasi dalam pengelolaan lahan pascatambang PT Timah khususnya dalam sektor pengembangan pariwisata.
Penulis: Fakih