Pangkalpinang, Swakarya.Com. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya meningkatkan nilai ekonomi di era transformasi digital. Sejumlah terobosan dilakukan, kali ini demi menyasar dunia digital di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bersama Kementrian Perdagangan RI menghadirkan program yang dinamakan Warung Digital.
“Ini patut kita apresiasi dan dorong terus agar warung seperti ini selalu dibina, dikembangkan dan disupport secara digital,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga seusai melaunching Warung Digital Aisyah di Keluarahan Air Itam, Pangkalpinang, Kamis (12/05/2022).
Dikatakannya dalam kehadirannya di Bangka Belitung, tujuan dari kehadiran Warung Digital ini adalah untuk mengikuti permintaan pasar, dimana saat ini permintaan produk secara digital semakin meningkat.
Selain itu dalam warung ini dapat mengakomodir pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard atau disingkat QRIS yang memungkinkan pembayaran dilakukan melalui handphone atau cashless.
Warung Digital Aisyah adalah salah satu Warung Digital hasil kerjasama Kementrian Perdagangan RI, Bank Indonesia, dan Tokopedia. Yang mulanya warung ini mendapat bantuan perbaikan dari Kementrian Perdagangan pada tahun 2020 yang lalu.
Kemudian berkembang, warung tersebut diusulkan mendapat fasilitas Warung Digital, setelah sebelumnya telah mengikuti sosialisasi dari Tokopedia pada 20 April 2022.
Beragam kemudahan fasilitas dalam warung itu, seperti pembelian pulsa, voucher game, paket data dan token listrik, pembayaran tokopedia, internet dan tv, e-samsat, telekomunikasi, hingga donasi dan top up e-money.
“Tadi teman teman melihat langsung bagaimana kami bertransaksi dengan menggunakan aplikasi, yang terbukti aman, cepat, efisien dan praktis menggunakan QRIS,” ungkapnya saat diwawancara para awak media.
Sehingga baginya hal ini bisa menjadi contoh langsung para pelaku usaha lain, karena pihaknya memahami betul warung merupakan pemenuh kebutuhan pokok masyarakat.
Oleh karena itu, Wamen Jerry berharap kebijakan mengadirkan warung digital ditengah-tengah masyarakat harus mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.
“Bagaimana kita memastikan QRIS dijadikan sebagai instrumen publik, dengan kelebihannya yang aman, efisien, dan praktis dalam mewujudkan pelayanan publik secara digital,” harapnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Babel, Naziarto mengatakan Pemprov Babel sangat mendukung Kementrian Perdagangan dalam mendigitalisasi warung-warung di Babel. Menurutnya penerapan QRIS membuat UMKM bisa melakukan transaksi pembayaran lebih efisien.
Untuk itu, pihaknya akan menerapkan hal itu di kantin-kantin sekolah di tingkat SMA/SMK hingga di Perguruan Tinggi. Ia menjelaskan bahwa generasi milenial harus merespon digitalisasi dengan positif.
Termasuk didalamnya penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran dalam berbagai kegiatan di sekolah maupun kampus hingga dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, serta untuk mendorong penggunaan inovasi-inovasi berbasis digital dalam pengembangan enterpreneurship di kalangan generasi milenial untuk masa depan.
“Karena pangsa pasar QRIS lebih didominasi generasi milenial yang suka dengan hal-hal yang berbau teknologi dan mereka lebih canggih menggunakan sistem digital,” ungkap Sekda Naziarto.***