Gubernur Erzaldi Canangkan Desa Buding Menjadi Kampung Ternak Sapi

Kelapa Kampit, Swakarya.Com. Guna menstimulasi daerah agar semakin mandiri, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menantang peternak sapi Desa Buding menjadi Kampung Ternak Sapi. Desa Buding dapat dijadikan Kampung Ternak Sapi, jika tahun depan, jumlah produksi sapi meningkat hingga 2 kali lipat atau lebih.

“Kalau sudah dijadikan Kampung Ternak Sapi, kami (Pemprov. Babel) akan membangun kandang dan juga gudang pakan di sini. Tidak hanya itu, kami juga akan fasilitasi peternakan sapi secara kolektif, termasuk unit pengolahan kompos terpadu,” ungkapnya.

Hal ini disampaikan pemimpin yang kerap disapa Bang ER ketika mendatangi peternakan sapi di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (14/03/2021).

Jika dijumlah, Kelompok Jurai Sekaput di Desa Buding sudah memiliki sapi sebanyak 140 ekor. Namun, pasca banjir ditahun 2017, anggotanya mengembangkan ternak sapinya dengan membagi menjadi 4 kelompok, jumlah sapinya disesuaikan dengan jumlah anggota kelompoknya saat itu.

Peternak Sapi Menyampaikan Aspirasinya.
Saat berkunjung, Gubernur Erzaldi berbincang dengan Kelompok Ternak Sapi Jurai Sekaput 1 yang beranggotakan 2 orang saja. Salah satunya, Herbandi yang akrab disapa Boi, ternak sapinya juga sudah cukup berkembang dengan total sapi saat ini, 20 ekor.

“Kami terpaksa harus terpisah menjadi 4 kelompok, karena peternakan sempat kebanjiran di tahun 2017, 26 ekor sapi mati pada waktu itu,” jelas Herbandi.

Dalam pengembangbiakan peternakannya, Boi menyampaikah bahwa, mereka membutuhkan gudang pakan, mesin pencacah rumput, rumah kompos, kandang dan sarana penunjang lainnya. Sehingga ke depan, pengembangannya tidak hanya ternak sapi saja, tetapi juga dapat memanfaatkan kotoran sapi.

“Kami berharap, pemerintah bisa bantu penuhi kebutuhan peternak, seperti kami,” ungkapnya di hadapan Gubernur Erzaldi.

Proses Penggemukan Sapi.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk program awal penggemukan sapi, dibutuhkan 3 kg bungkil sawit per satu ekor sapi. Normalnya, sapi yang sudah gemuk hanya membutuhkan setengah kg bungkil sawit bersama campuran bahan lainnya.

Campuran pakan yang biasa digunakan peternak untuk program penggemukan sapi, antara lain, pki (bungkil sawit), dedak polar, garam dan molases.

Kerja Sama Pemprov. Babel dengan PT SWP.
Terkait kerja sama Gubernur Erzaldi ke PT Steelindo Wahana Perkasa (PT SWP) mengenai pengaturan pemenuhan kebutuhan para peternak sapi akan bungkil sawit dengan harga yang relatif murah, kunjungan ke kelompok Jurai Sekaput 1 adalah untuk melihat langsung cara peternak mengurusi sapi-sapinya. Ketersediaan bungkil sawit sangat penting bagi peternak saat program penggemukan sapi.

Bungkil sawit ini sebelumnya hanya diberikan secara cuma-cuma oleh pelaku perkebunan sawit. Hanya saja, tidak bisa diperoleh secara rutin, tergantung stok perkebunan sawit. Jika hal ini tidak diatur dan kebutuhan peternak tidak diusahakan untuk terus tersedia, maka para peternak akan kesulitan melakukan penggemukan sapi.

Tindak lanjut dari kerja sama ini, Gubernur Erzaldi menginstruksikan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel untuk segera mengurus kerja sama PT SWP ini, agar peternak tidak kesulitan mendapatkan bungkil sawit. Kemudian dilanjutkan dengan rencana pembangunan-pembangunan fasilitas pendukung kelompok peternakan di Desa Buding.***

Penulis : Nona Dp
Foto : Saktio
Editor : Natasya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait