Pangkalpinang, Swakarya.Com. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang mengadakan kegiatan pengembangan, pelestarian dan perlindungan seni budaya Daerah Kota Pangkalpinang Tahun 2020 melalui “Penguatan Materi Dan Gelar Dambus”.
Mengusung Tema “Kesenian Tradisional Dambus Sebagai Upaya Dalam Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal Di Masyarakat Pangkalpinang”.
Acara kegiatan berlangsung selama 3 hari, mulai 20 – 22 Oktober 2020 di Cordela Hotel dan Kampoeng Tige Oerang.
Perkembangan zaman dan arus globalisasi membuat banyak perubahan dalam lingkungan masyarakat yang berpengaruh pada budaya masyarakat itu.
“Kemajemukan penduduk Pangkalpinang menyimpan banyak potensi budaya, apabila mampu dikemas dengan baik maka akan menjadi aset yang tak ternilai harganya,” ungkap Suparyono, saat membuka acara tersebut.
Kebudayaan suatu daerah mampu bertahan tidak tergerus budaya luar dikarnakan para pendahulunya yang mau mewarisi kebudayaan kepada keturunannya.
Baca Juga: Molen Sebut Masjid Kayu Jati Hibah dari PT Timah Tbk yang Paling Menjadi Kebanggaan
“Melestarikan dan mengembangkam budaya seni tradisional supaya dipertahankan dan diwariskan pada anak cucu kita nantinya agar tidak luntur dan tidak punah,” ucapnya.
Suparyono meneruskan Kebudayaan tradisional mampu membentuk karakter masyarakat yang tangguh dan menjadi penopang utama dalam industri pariwisata di suatu daerah.
“Apabila kebudayaan kurang mendapat perhatian yang memadai, maka budaya yang bernilai tinggi ini akan luntur dan hilang akibat pengaruh negatif budaya luar,” lanjutnya.
Baca Juga: Melalui Diksar, Molen Ingin Satpol PP dan Damkar Menjadi Kebanggaan Kota Pangkalpinang
Acara di hadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra, Suparyono, Plt Kepala Dinas Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi, Budayawan, Seniman dan lainnya.
Penulis: Burhan