Jakarta, Swakarya.Com. Berbekal keberhasilan penerapan sistem fuel card untuk pembelian solar di Babel, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berencana melakukan hal serupa untuk gas LPG agar pendistribusiannya dapat dikendalikan dan tepat sasaran.
Hal ini disampaikan Gubernur Erzaldi saat melakukan audiensi dengan Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM RI di Jakarta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto; Plt Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Soerjaningsih; beserta jajaran, Selasa siang, (26/1/2021) kemarin.
Gubernur Erzaldi menyampaikan beberapa poin terkait kebutuhan minyak dan gas di Babel, diantaranya mengusulkan penambahan kuota LPG 3 kilogram untuk tahun 2021 sebanyak 52.404 Metrik Ton (MT) serta penerapan sistem Fuel Card untuk gas LPG 3 kilogram.
“Saya harap kebutuhan gas LPG subsidi di Babel terpenuhi, mengingat tahun lalu ada kejadian pengiriman gas dari Pulau Bangka ke Pulau Belitung, namun kapal yang membawa tabung gas sebanyak 17.000 tabung tersebut tenggelam, yang terselamatkan kurang lebih hanya 3.000 tabung,” ujarnya.
Dirinya juga mengajukan penambahan kuota gas LPG 3 kilogram untuk Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Selatan sebesar 10%, mengingat pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kedua kabupaten tersebut meningkat pada masa pandemi Covid-19.
Selain itu, keberhasilan penerapan sistem fuel card untuk pembelian solar di Babel yang bekerja sama dengan Bank BRI selama 2,5 tahun terakhir, Gubernur Erzaldi mengatakan dirinya akan mengaplikasikan sistem fuel card ini untuk pembelian LPG 3 kilogram, dalam upaya memonitor dan memastikan LPG 3 kilogram tepat sasaran.
“Kami berencana akan menerapkan sistem fuel card untuk LPG 3 kilogram ini, apabila berjalan dengan baik, kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan apresiasi dengan penambahan kuota tabung LPG,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi juga turut membahas beberapa hal lain diantaranya penghapusan Bensin Ron 88 di Babel dan program bantuan perangkat konversi BBM ke BBG (konverter kit) bagi nelayan.
“Saat ini baru 256 nelayan di Kabupaten Bangka Barat yg menerima bantuan konverter kit, saya harap agar perangkat konverter kit untuk nelayan Babel ditambah, agar dapat menikmati akses energi bersih guna menunjang aktivitasnya,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Djoko menyambut baik usulan Gubernur Erzaldi terkait fuel card. Menurutnya ini merupakan sistem yang bagus agar dapat mengontrol dan mengendalikan pembelian gas LPG 3 kilogram, sehingga kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.
“Kriteria penerima kartu juga dipertegas agar sesuai dengan azas keadilan dan azas manfaat, karena LPG 3 kilogram ini saya kira faktanya cukup banyak digunakan oleh rumah makan yang usahanya sudah menengah keatas, jadi perlu kita kontrol ini untuk subsidi,” jelasnya.
Direktur Soerjaningsih pun turut mengamini usulan tersebut, dirinya mengatakan penggunaan sistem fuel card ini sangat bagus, karena penggunaan LPG 3 kilogram ini akan benar-benar tepat sasaran.
Turut mendampingi Gubernur Erzaldi dalam audiensi ini yaitu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov. Babel, Yanuar; Ketua Hiswana Migas Babel, Suhendra.***