Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Bangka Bentuk Pusat Studi Media dan Big Data

Sungailiat, Swakarya.Com. Menjawab tantangan era informasi saat ini, STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka bentuk Pusat Studi Media dan Big Data pada hari Selasa, 05 Juni 2020 yang diketuai oleh Ferdiana.

Menurut Ferdiana, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan topik penting yang berkembang di masyarakat di era digital saat ini.

Pusat Media dan Big Data hadir untuk menjawab hal tersebut dan merupakan satu-satunya di Bangka Belitung yang akan mengolah informasi menjadi data-data penting dalam sebuah kajian media.


Adapun Dr. Darol Arkum Ketua Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Bangka mengatakan “Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Bangka selalu berinovasi dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi sekaligus bentuk kontribusi institusi pendidikan dalam pengelolaan informasi dan data,” pungkasnya.

Saat ini menurutnya Indonesia tak terkecuali Bangka Belitung sedang dihadapkan dengan persoalan infodemi yang mengharuskan adanya institusi yang mampu mengelola informasi menjadi data akurat.

Ketersediaan data digital yang melimpah jika diolah dengan tool yang tepat, akan menghasilkan sebuah kebijakan-kebijakan penting demi kepentingan masyarakat.


Disamping itu Dr. Darol Arkum mengatakan, bahwa langkah awal yang telah dilakukan Pusat Studi Media dan Big Data Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Bangka yakni mengikutsertakan pengurus Pusat Studi Media dan Big Data pada pelatihan penggunaan software analisis data kualitatif Nvivo dengan fitur-fitur yang mampu melakukan coding, visualisasi hingga conclusion data.

Pelatihan penggunaan software ini nantinya diharapkan mampu membantu pelaksanaan pembuatan sebuah riset analisis content/isi, analisis sentimen hingga analisis jaringan media.


Ditambahkan Ferdiana selaku ketua Pusat Studi Media dan Big Data “Kedepan kami akan menggandeng para peneliti dari kalangan akademisi baik dosen maupun mahasiswa untuk melakukan riset-riset media dan big data dengan mengaplikasikan teknologi yang ada termasuk Nvivo dan yang lainnya guna pengembangan ilmu pengetahuan,” tutupnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait