Resmi, Presiden Sampaikan Ekonomi Provinsi Babel Tumbuh Positif

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Di tengah permasalahan Covid-19 yang memberikan efek terhadap sendi kehidupan termasuk ekonomi, pemerintah di tiap-tiap daerah melakukan berbagai upaya. Pun demikian dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel) yang dengan usaha membawa daerahnya menjadi bagian dari 10 provinsi di Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif pada quartal 1 (Januari-Maret 2021).

Hal ini disampaikan pada Pengarahan Presiden Republik Indonesia (RI) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah seluruh Indonesia, yang diikuti secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, di Ruang Tanjung Pesonal Kantor Gubernur Babel, Senin (17/5/2021). 

“Pertumbuhan ekonomi quartal pertama, semua negatif kecuali 10 provinsi, yakni Riau, Papua, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku Utara. Sedangkan 24 provinsi lainnya masih negatif semua,” ungkap Presiden RI Joko Widodo.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi cobaan bagi seluruh kepala daerah. Dirinya mengingatkan untuk memastikan ‘gas rem’ kebijakan. Karena keseimbangan kesehatan sekaligus ekonomi menjadi keutamaan.

“Secara nasional sudah ada perbaikan ekonomi, tapi target kita belum tercapai. Kita harapkan adanya pertumbuhan ekonomi dari daerah, baik kabupaten maupun kota. Saya harapkan walikota, bupati, dan gubernur bekerja keras, karena kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

Gubernur Babel, Erzaldi Rosman yang turut hadir bersama Wakil Gubernur Babel, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Babel, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Babel, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Babel, Komandan Resor Militer (Danrem) Babel, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Babel, Sekretaris Daerah Babel, Asisten I Babel, Asisten II Babel, dan Asisten III Babel langsung melakukan pembicaraan mengenai permasalahan yang terjadi.

Ditemui usai pertemuan, Gubernur Erzaldi menyampaikan, pemerintah akan membentuk strategi untuk menekan angka kenaikan kasus Covid-19. Sosialisasi dan patroli terus diupayakan agar masyarakat mengerti dan paham, sehingga masyarakat menjadi disiplin dalam hal penegakan protokol kesehatan penyebaran Covid-19.

“Babel masuk dalam 10 provinsi yang mengalami kenaikan positif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, kita masih terus berusaha agar tidak hanya ekonomi saja yang naik, tapi harus seimbang dengan kondisi kesehatan masyarakat yang bebas Covid-19,” ungkap Gubernur Erzaldi.

Rencananya, akan dibentuk tim gabungan sosialisasi yang terus mengingatkan masyarakat. Kegiatan ini akan dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Jika masih tidak dapat dikendalikan, pemerintah terpaksa menyelesaikan peraturan daerah yang akan memberlakukan sistem denda pada para pelanggar protokol kesehatan Covid-19. 

Selain masalah ekonomi, pertemuan ini  juga mengingatkan kembali akan potensi kasus Covid-19. Pemerintah menekankan bahaya mudik ditengah perayaan Idulfitri. Namun, 1,4 juta penduduk Indonesia masih melakukan mudik. Tidak hanya ketika Idulfitri, tapi juga pasca perayaan yang masih harus terus diawasi. Diperkirakan akan terjadi lonjakan arus mudik ketika larangan mudik mulai dilonggarkan.

Menanggapi hal ini, Gubernur Erzaldi sigap mengambil langkah. Setiap pengunjung yang masuk ke Babel diwajibkan untuk melakukan tes antigen. Pengunjung tidak perlu khawatir, karena tes antigen ini akan diberikan secara gratis. Hal ini berlaku bagi perjalanan udara maupun laut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait