Oleh : Leana Oktavia, Mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dalam suatu negara Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah penting sehingga memerlukan jumlah dan mutu yang berkualitas sebagai pendukung utama dalam sebuah pembangunan.
Memenuhi sumber daya manusia harus memiliki langkah yang pasti untuk mencapainya. Salah satunya ada pada pendidikan.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bagaimanakah dengan perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini? Hal ini menjadi pertanyaan yang sangat mendasar, terkait banyaknya peserta didik yang masih belum menunjukkan sikapnya sebagai peserta didik yang benar-benar terdidik dan memiliki karakter mulia.
Tidak bisa dihindari, setiap sekolah terus berusaha memperbaiki masalah karakter dan moral yang kian mulai krisis, dengan cara pemberian materi-materi yang berhubungan dengan bimbingan konseling.
Namun, realitas saat ini, angka perkelahian antar siswa masih merajalela, ditambah perbuatan buruk lainnya sehingga mampu mencoreng wajah pendidikan Indonesia.
Faktor penyebab terciptanya karakter yang kurang baik dari anak-anak muda di Indonesia ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal pada kehidupan anak itu sendiri.
Contoh faktor internal adalah keluarga, yang kita ketahui bahwa keluarga adalah orang maupun kelompok terdekat yang paling berpengaruh di kehidupan anak-anak. karena, keluarga adalah bagian terpenting dalam membentuk karakter atau sifat yang akan dimiliki seorang anak.
Keluarga yang baik akan menciptakan karakter yang baik dengan cara memperhatikan anak-anak mereka dengan tulus dan penuh kasih sayang agar anak tersebut merasa dia memiliki sebuah keluarga yang dapat membuatnya nyaman dan jadi lebih baik.
Kemudian faktor lain yang mempengaruhi karakter seorang anak adalah lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar rumah. Lingkungan sekolah sangat penting dalam mendidik atau membangun karakter seorang anak. Karena, disekolah adalah tempat anak menuntut ilmu dan belajar berfikir logis.
Adapun upaya yang harus dilakukan oleh keluarga dan sekolah seperti melakukan pendidikan karakter berbasis agama yang bertujuan untuk membangun atau menciptakan karakter maupun sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam keluarga yang baik seharusnya dari usia dini orang tua telah mengajarkan ilmu dan sikap-sikap dasar yang akan membangun karakter baik didalam diri seorang anak. Di sekolah ada beberapa karakter yang harus ditanamkan ke anak-anak dari kecil.
Pertama adalah karakter religius atau keberagamaan, menanamkan karakter religius adalah langkah awal menumbuhkan sifat, sikap, dan perilaku keberagamaan pada masa perkembangan berikutnya.
Masa kanak-kanak adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai religius. Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan.
Harus diingat, kesadaran beragama anak masih berada pada tahap meniru. Untuk itu, pengondisian lingkungan sekolah yang mendukung proses penanaman nilai religius harus dirancang semenarik mungkin.
Pada tahapan ini, peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh baik bagi para siswa.
Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat religius dengan para siswanya.
Kemudian membentuk karakter peduli terhadap lingkungan sekitar, karakter ini dapat menumbuhkan sifat maupun jiwa sosial dari seorang anak.
Sifat ini sangat penting untuk di kehidupan sehari-hari untuk melakukan komunikasi maupun interaksi dengan orang, baik di sekitarnya atau pun dengan mahluk ciptaan tuhan lainnya.
Setelah itu, akan muncul sifat peduli dimana sikap dan tindakan selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Selain itu, harus ditanamkan adalah sikap jujur pada anak sejak dini. Sikap jujur memberikan dampak positif terhadap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang ataupun akan datang.
Kejujuran merupakan modal yang sangat berharga dan sebagi dasar terciptanya komunikasi efektif dan hubungan yang sehat.
Pada masa sekolah inilah merupakan waktu yang tepat atau ideal bagi guru untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran pada anak-anak.
Pada dasarnya Karakter yang dimiliki oleh seorang anak akan berbeda-beda pula sesuai dengan apa yang diajarkan oleh keluarga maupun lingkungan sekolah.
Untuk itu, perlu adanya campur tangan dari keluarga dan sekolah. Jika tidak anak akan dipengaruh oleh lingkungan sekitarnya. maka, dapat dipastikan karakter yang terbentuk dalam anak, akan mengikuti pergaulan dari lingkungan sekitarnya dan belum tentu karakter yang tertanam adalah karakter yang baik.
Untuk mencegah masalah tersebut harus adanya pendidikan karakter berbasis agama yang ditanamkan sejak dini di sekolah maupun organisasi-organisasi akademik yang berkesangkutan.