Sungailiat, Swakarya.Com. Sejumlah Mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Pimpinan Cabang Bangka membagikan masker kepada para supir angkutan umum dan para pedagang di sekeliling Puncak Mall yang ada di lingkungan Pasar Sungailiat, Senin, 20 April 2020.
Kegiatan ini terinspirasi dari teologi surah Al-Maun yang merupakan prinsip dalam organisasi IMM dan IPM.
Aksi pembagian makser dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 10.42 WIB, terhitung sebanyak 200 masker dibagikan sekaligus memberikan edukasi mengenai berdagang secara higienis agar pembeli yakin barang dagangan yang dibeli higienis di masa pandemi Covid-19.
“Gerakan penanggulangan Covid-19 ini merupakan bentuk kepedulian pelajar dan mahasiswa kami terutama melihat lambatnya gerakan pemerintah dalam memberikan penanganan dan pencegahan. Apalagi minimnya fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah,” ujar Ketua Bidang Kaderisasi, Syadid Demurian kepada Swakarya.Com.
Menurut Ketua Umum PC IMM Bangka Aldy Kurniawan, S.H, menurunnya daya beli masyarakat pada masa pandemi Covid-19 ini disebabkan oleh masyarakat yang merasa khawatir saat melakukan transaksi jual-beli di pasar.
“Sehingga dalam hal ini kami merasa begitu simpati dengan para pedagang yang omset penjualannya semakin menurun. Dan kami berinisiasi memulainya dengan memberikan fasilitas dan edukasi dalam hal berdagang secara higienis dan mendapatkan simpati baik dari para masyarakat. Agar para pedagang tidak lagi mendapat pandangan buruk dan dapat memperbaiki daya jual-beli di pasar,” kata Aldy.
Begitu pula dengan para supir angkutan umum kata Ketua Umum IPM Bangka Aldo. “Jika dalam lalu lintasnya mobil dan supir menggunakan fasilitas kesehatan yang cukup, maka tentu akan mengurangi rasa takut masyarakat untuk berkativitas dengan menggunakan angkutan umum,” ujarnya.
Salah satu pedagang yang biasa disapa Amro menyampaikan terima kasihnya kepada IMM dan IPM yang telah peduli terhadap sesama di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Sempat kaget dengan kepedulian mahasiswa dari PC IMM dan IPM Bangka ini, sebab selama ini sangat jarang pelajar dan mahasiswa bersentuhan langsung dengan masyarakat di pasar. Kami pikir mahasiswa cuma belajar dan dak peduli agik kek masyarakat kyak duluk e,” pungkasnya.
Penulis: Suhargo